Paus dan Skandal Seks di Gereja Irlandia. Marak Skandal Seks di Gereja, Uskup Irlandia Rapat Khusus dengan Paus. Para uskup Irlandia pada hari Ahad kemarin (14/2) menyatakan bahwa mereka akan segera bertemu dengan Paus Benedictus XVI, untuk membicarakan maraknya kasus skandal seks khususnya persoalan seks terhadap anak-anak (pedhophilia) yang sedang menggoyang publik Irlandia.
Paus sendiri mengakui bahwa peristiwa seks yang menimpa anak-anak yang dilakukan para pastor di gereja-gereja Katolik merupakan sesuatu ketidak adilan yang sangat besar dan tindakan brutal yang di alami para korban.
Rencananya pertemuan para uskup Irlandia dengan Paus Benedictus XVI sebagai otoritas keagamaan tertinggi di agama kristen Katolik akan diadakan pada hari Senin dan Selasa ini, dan rapat "khusus" ini merupakan pertama kali di adakan dalam membahas kasus skandal seks di gereja Katolik sejak delapan tahun.
Peristiwa Pedhophilia di gereja-gereja Katolik Irlandia telah menyebabkan banyak uskup harus mengundurkan diri dari jabatannya sehingga mengakibatkan perubahan dalam struktur kepemimpinan Gereja Katolik Irlandia. Sudah empat orang uskup Irlandia mundur dari posisinya, sebelumnya Paus telah meminta mundur salah seorang dari mereka.
Sekitar 24 orang uskup Irlandia akan mengadakan rapat khusus dengan Paus Benedictus XVI beserta dengan para pejabat senior Vatikan dalam menanggapi gelombang kemarahan warga Irlandia terkait laporan komisi "Murphy", termasuk dakwaan terhadap sejumlah pastor yang melakukan penyimpangan seksual terhadap anak-anak.
Uskup Joseph Duffy, salah seorang uskup yang akan berpartisipasi dalam rapat dengan Paus pada hari Kamis lalu mengatakan dalam sebuah jumpa pers di ibukota Italia Roma: "Ini bukan sekedar lips service, para uskup mengakui kegagalan mereka atas nama kami semua, dan kami sangat berhati-hati atas terjadinya pelanggaran ini, dan kami berkomitmen kepada masyarakat atas ketidak adilan dan kebrutalan yang luar biasa terjadi yang di derita para korban bahwa kami akan mencoba menyelesaikan ini semua.
Vatikan pada bulan Desember lalu telah mengumumkan bahwa Paus akan menulis pesan khusus kepada orang-orang di Irlandia terkait krisis memalukan ini, dan hal ini adalah untuk pertama kalinya Paus mengalokasikan dokumen terbatas pada masalah komisi khusus pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Pelanggaran seksual yang dilakukan pastor maupun aktivis gereja Katolik di ibukota Irlandia Dublin berlangsung antara tahun 1975 dan 2004, seorang pastor mengakui bahwa ia pernah berhubungan seks dengan lebih dari 100 anak, sementara pastor yang lain mengatakan bahwa ia telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak setiap dua minggu sekali selama lebih dari 25 tahun.
Tidak hanya praktek-praktek penyimpangan seksual seperti itu yang dilakukan oleh beberapa pastor di Irlandia, di Jerman, misalnya baru-baru ini terungkap bahwa para pelajar mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pendeta di Berlin di Sekolah Direktorat Canisius High School.
Hal ini lah yang memaksa Paus untuk berbicara untuk pertama kalinya soal terjadinya pelecehan seks terhadap anak-anak, mengikuti penemuan berbagai kasus perlakuan buruk terhadap anak-anak di sekolah Katolik di Jerman, seperti dilaporkan majalah "Der Spiegel" Jerman minggu lalu. ( eramuslim.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar