Jaringan Aksi Kristen (CAN), memutuskan untuk membuat film tentang Geert Wilders

Jaringan Aksi Kristen (CAN), memutuskan untuk membuat film tentang Geert Wilders – Jaringan Aksi Kristen (CAN), memutuskan untuk membuat film tentang Geert Wilders setelah melihatnya berbicara di depan publik di Boca Raton, Florida. Pemimpin CAN, Martin Mawyer, mengatakan bahwa ia terkesan dengan sudut pandang politisi itu tentang Islam, “Kami pikir gereja dan para pemimpin gerakan relijius perlu mendengarkan kata-katanya sehingga kami memutuskan untuk mengambil pidato itu, film Fitna, dan sebuah gambaran tentang masalah yang dihadapi Wilders di Belanda dalam memproduksi Fitna, menyatukan semuanya dan memproduksi sebuah film yang berjudul Islam Rising.”


http://www.suaramedia.com/images/resized/images/stories/2berita/1_3_islam/geert_wilders_filim_fitna_200_200.jpg
Pemimpin Partai PVV Belanda yang juga dikenal sebagai tokoh politisi anti-Islam, Geert Wilders, berbicara dalam salah satu pidatonya.(Foto: Google News)



‘Islam Rising: Geert Wilders’ Warning to the West’ diproduksi oleh PRB Films dan merupakan kumpulan klip dari film Fitna termasuk gambar para sandera dengan senjata yang diarahkan ke kepala mereka dan Muslim radikal yang berceramah tentang kebencian dalam sebuah pertemuan di London. Film itu juga mencakup liputan berita dari ketua PVV itu.

Film tersebut akan dirilis pada tanggal 1 Mei di Los Angeles dan Wilders awalnya mengatakan bahwa ia merasa terhormat telah diundang. Namun ia mundur pada hari Rabu (24/3) atas komentar yang diduga dilontarkan oleh Martin Mawyer bahwa orang-orang gay adalah pelaku pelecehan terhadap anak-anak dengan penyakit kotor. Wilders mengatakan, ”Saya tidak mau secara pribadi terkait dengan hal itu.”

CAN mengatakan pemutaran film tidak akan berjalan sesuai rencana namun Martin Mawyer mengatakan bahwa keputusan itu tidak mempermalukan kelompok tersebut. ”Kami memahami bahwa di dalam gerakan untuk memerangi jihad dan ekstremisme radikal di dunia Muslim, akan ada berbagai macam orang dengan beragam sudut pandang politik. Sudut pandang kami tentang homoseksualitas berbeda dengan Wilders dan saya dapat memahami bahwa ia keberatan dengan sudut pandang Alkitab kami tentang homoseksualitas.”

Bulan April tahun lalu, Wilders berkata bahwa dia akan membuat gebrakan untuk menyudutkan Islam dengan membuat kelanjutan atau versi baru video berjudul Fitna yang beberapa waktu lampau sempat menggemparkan dan memantik emosi dunia Islam. Video yang kemudian akan dijadikan film berdurasi jauh lebih panjang dari yang sebelumnya itu, direncanakan akan rilis 2010 dan didukung penuh oleh sineas Amerika (Hollywood) atau Inggris.

Film pendek 17 menit yang dibuat Wilders dan beritanya disebarluaskan media massa pada Maret tahun 2008 itu, telah banyak memicu kontroversi khususnya dalam masyarakat Islam dan dalam masyarakat dunia pada umumnya. Film tersebut mengemukakan banyak fitnah terhadap Islam. Film tersebut menyebut bahwa Islam menghalalkan kekerasan, tentu saja hal itu tidak benar.

Wilders berkata bahwa film tersebut akan difokuskan pada fenomena dan ancaman Islam serta dampak buruk Islamisasi yang mendera Eropa dan Amerika.

Dalam Film yang merupakan fitnah besar bagi umat Islam itu, Wilders ingin menyampaikan banyak pesan kebencian pada Islam. Melalui film tersebut, dia ingin berkata bahwa Islam sebenarnya bukan agama melainkan sebuah ideologi totaliter yang berkeinginan mendominasi dunia dan memaksa semua non-muslim untuk tunduk. Tidak ada kebebasan dan persamaan hak asasi dalam Islam. Islam bukan kedamaian melainkan kekerasan. Dia pun memutarbalikkan fakta dari banyak ayat-ayat Al Quran guna menunjukkan bahwa Islam itu penuh dengan kekerasan, ancaman-ancaman, kebencian dan monopoli, terorisme, hukuman-hukuman mengerikan, yang semuanya itu sejatinya tak lain hanyalah sebuah fitnah bertujuan menginjak-injak keluhuran Islam. ( suaramedia.com )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar