Inilah Kronologi Lengkap Tragedi Ambon 11 September 2011

http://www.suara-islam.com/news/images/stories/logo_fui.jpg


1. Sabtu 10 September 2011 (pukul 21.53): Keluarga Darvin Saiman menerima kabar dari dua orang polisi tentang kematian Darvin akibat kecelakaan lalu lintas, mayatnya ditemukan di tempat sampah Gunung Nona (kampung Kristen).

2. Ahad 11 September 2011 (pukul 03.00): Keluarga korban baru mengetahui bahwa korban tewas bukan akibat kecelakaan sebagaimana yang di sampaikan polisi tapi dibunuh, berdasarkan bekas luka-luka yang mereka temukan di tubuh korban dan pakaian dan helm korban.

3. Ahad 11 September 2011 (pukul 11.00): Darvin dimakamkan di pemakaman muslim.
Warga Kristen mengejek dan menertawakan mereka yang tengah memakamkan Darvin. Warga yang mengantar jenazah Darvin sempat mengejar orang yang mengejek tersebut namun tidak berhasil.

Warga yang mengantar pulang kerumah dan mendapati tiga orang berbadan besar, berjaket hitam dan bertato tengah berkelahi di salah satu sekolah SD dan menarik perhatian para pengantar jenazah sehingga memancing emosi mereka.

Saat bentrokan antara muslim dan Kristen mulai terjadi orang-orang yang berkelahi tadi menghilang.

4. Ahad 11 September 2011 (14.00): Terjadi bentrokan di Tugu Trikora Ambon dari arah jembatan jalan Pohon Pule.

5. Ahad 11 September 2011 (pukul 16:00): Ribuan perusuh Kristen mulai mencoba merangsek masuk ke kampung Waringin namun ditahan oleh sekitar seratusan pemuda Waringin dan sekitarnya yang mencoba bertahan dari serangan mereka.

Bentrokan terus terjadi hingga akhirnya umat muslim yang bertahan terpukul mundur ke gedung telkom dan para perusuh Kristen mulai masuk kampung Waringin, menjarah dan membakar rumah-rumah muslim.

Saat bentrokan berlangsung di Waringin, tidak ada satupun aparat kepolisian dari Polres Ambon yang berjaga untuk mencegah kerusuhan meski jarak Mapolres Kota Ambon hanya 200 meter.

Aparat baru masuk ke kampung Waringin setelah rumah-rumah mereka terbakar.

6. 12 September 2011 (pukul 21.00): Kondisi Ambon masih mencekam, asap sisa kebakaran masih terlihat mengepul, mobil angkutan hanya beberapa yang beroperasi dan jalan-jalan masih diberi penghalang. Aparat TNI berjaga di perbatasan dan terlihat berpatroli di wilayah muslim.

7. 13 September 2011 (pagi): Pasukan BKO dari Brimob Makassar, Jawa Timur, dan Kalimantan didatangkan untuk menjaga ketertiban di Kota Ambon.

8. 13 September 2011 (sore): Warga Kristen di perbatasan Waringin/Talake dan batu merah melakukan provokasi dengan melepaskan parasut mainan dan layang-layang yang berisi hujatan terhadap umat Islam dan Nabi Muhammad, dengan kalimat kotor, antara lain:

  • ‘’Muslim teroris dalam Fuq (kemaluan wanita)
  • ‘’Muslim muka anjing’’
  • “Muslim muka semerlap”
  • “Lubang fuq for kamong (kamu)”
  • “Salam anjing”
  • “We teroris e..”
  • “Muhammad lubang Fuq”

9. 14 September 2011: Aparat keamanan memerintahkan kendaraan (mobil angkutan dan motor) umat Islam untuk masuk/melintasi wilayah Kristen (Mardika) yang dijaga sangat ketat oleh aparat, namun tidak ada perintah seperti itu untuk umat Kristen untuk masuk/melintas ke wilayah muslim (khususnya Waihaong).


Tujuan dari pembaruan tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa Ambon telah kondusif. Kondisi Ambon lebih kondusif dari hari sebelumnya namun masyarakat dari kedua belah pihak masih belum berbaur.

Sampai saat ini warga masih bertahan di pengungsian karena rumah yang terbakar masih belum direnovasi.

Data Kerusakan di kampung Waringin Kecamatan Nusaniwe:

  1. Rumah terbakar : 160 rumah
  2. Rumah rusak berat : 38 rumah
  3. Masjid Terbakar : 1 buah (Masjid Jami’ Al-Mukhlisin)


Data Jumlah Pengungsi Muslim:


  1. Masjid Jami’ : 142 KK (530 Jiwa)
  2. Masjid Al Fatah : 75 KK (330 Jiwa)
  3. SDN 19, 30, 68, 69 : 376 KK (1.382 Jiwa)


Data Korban dari pihak Muslim:

  1. Korban luka tembak : 42 orang
  2. Korban luka berat : 62 orang (Luka robek di kepala, lemparan batu)
  3. Korban tewas : 5 orang


  • Sahroni Ely (20 tahun). Diagnosa RSU Al-Fatah: luka peluru dari dagu tembus belakang kepala mengenai otak.
  • Ismail Samal (20 tahun). Diagnosa RSU Al-Fatah: Robek daerah abdomen karena bom sampai kena isi abdomen.
  • Nyong Tuasikal (27 tahun). Diagnosa RSU Al-Fatah: Luka robek di kepala/kepala hancur.
  • Ono (25 tahun) tewas terkena sengatan listrik di Kampung Waringin saat bentrok.
  • Dian binti Lasidi (1 tahun), meninggal di pengungsian karena sakit Muntaber tidak ditangani.


Kebutuhan Pengungsi:

  1. Renovasi bangunan (rumah dan masjid)
  2. Bahan pangan
  3. Kebutuhan balita
  4. Pakaian
  5. Obat-obatan
  6. Jaminan keamanan (pos keamanan permanen)
  7. Sertifikat tanah warga Waringin


Rekomendasi Forum Umat Islam (FUI):


1) Meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) supaya membentuk Tim Investigasi Kasus Ambon, untuk mengungkap pembunuh tukang ojek dan motifnya.

2) Mendesak pemerintah membangun kembali pemukiman Muslim yang dibakar serta membiayai pengobatan mereka yang luka dan menyantuni semua korban/pengungsi.

3) Meminta pemerintah mempertahankan aparat kemanan yang saat ini menjaga keamanan dan mencegah terulangnya bentrokan.


Jakarta, 29 Syawal 1432 H/27 September 2011

Atas Nama Umat Islam Indonesia

Forum Umat Islam (FUI)
Sekretaris Jenderal,


KH. Muhammad Al Khaththath



FORUM UMAT ISLAM:
Perguruan As Syafi’iyyah, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhamadiyyah, Hizb Dakwah Islam (HDI), Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), Hidayatullah, Al Washliyyah, YPI Al Azhar, Majelis Mujahidin, Jamaah Anshorut Tauhid, Gerakan Reformis Islam (GARIS), MER-C, KISPA, Gerakan Pemuda Islam (GPI), Taruna Muslim, Al Ittihadiyah, Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI), LPPD Khairu Ummah, Syarikat Islam (SI), Forum Betawi Rempug (FBR), Tim Pengacara Muslim (TPM), Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), PERSIS, BKPRMI, Al Irsyad Al Islamiyyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT), Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Majelis Adz Zikra, PP Daarut Tauhid, Korps Ulama Betawi, KAHMI, PERTI, Ittihad Mubalighin, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Koalisi Anti Utang (KAU), PPMI, PUI, JATMI, PII, BMOIWI, Wanita Islam, Pesantren Missi Islam, Forum Silaturahmi Antar-Pengajian (FORSAP), Irena Center, Laskar Aswaja, Wahdah Islamiyah, Forum Ruju’ Ilal Haq, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Nahdlatul Umat Indonesia (PNUI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan organisasi-organisasi Islam lainnya. ( suara-islam.com )

1 komentar:

  1. Allohu Akbar..... semoga saudara" di ambon diberikan kekuatan dan pertolongan dar Alloh SWT. dan mudah"an orang-orang yang di atas bisa membuka matanya.........saya juga ga ngerti kenapa kasus di ambon di tutup-tupi, sedangkan di mesuji dan di jawa timur (umat islam dengan umat islam) itu selalu diberita-beritakan...mungkinkah ini tanda kiamat. Naudzubillahimindalik....Mudah-mudahan Alloh menghancurkan orang-orang yang mendzolimi Umat Islam. Amiin

    BalasHapus