Bukti Terjadinya Pemurtadan Korban Gempa Sumbar

Bukti Terjadinya Pemurtadan Korban Gempa Sumbar. Ditemukannya Injil di daerah Patamuan dan Gunung Tigo, Padang Alai, Kabupaten Padangpariaman, Selasa (27/10) lalu membuat warga sekitar resah. Seperti diberitakan sebelumnya, warga mengakui adanya unsur penyebaran agama kepada warga yang seratus persen beragama Islam oleh dua warga asing.

Belakangan, keduanya diidentifikasi bernama Rudi Gonzales dan Steve, warga California, Amerika Serikat. Seorang lagi bernama Doni, warga Jakarta yang bertindak sebagai guide kedua warga asing tersebut.

Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Gusrizal Gazahar, mengatakan saat ini MUI Sumbar telah mendapatkan data dan fakta yang ada di lapangan.

"Jika beberapa waktu lalu hanya isu penyebaran agama, tetapi sekarang kita telah mendapatkan bukti. Selebaran dan Injil telah ada di tangan MUI sebagai barang bukti,"katanya kepada www.padang-today.com, Jumat (30/10).

">klik untuk melihat foto
Gusrizal Gazahar

Ia menyebutkan MUI Sumbar telah melakukan koordinasi dengan MUI Kabupaten/kota, khususnya di Kabupaten Padangpariaman untuk terus mencermati perkembangan pasca terdapatnya upaya memanfaatkan situasi kepada korban gempa bermotif agama tertentu.(*)


Pada kesempatan lain MUI Sumbar menyayangkan dilepasnya dua warga asing penyebar agama lain di Padangpariaman bernama Rudi Gonzales dan Steve, warga California, Amerika Serikat bersama Doni, warga Jakarta yang bertindak sebagai guide oleh tim Reskrim Polresta Padangpariaman, Rabu (28/10) sore disesalkan Gusrizal Gazahar, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar.

Menurutnya, warga asing tersebut telah melanggar SKB dan meresahkan masyarakat.

">klik untuk melihat foto
Ilustrasi, polisi
"Saya sangat menyayangkan pihak kepolisian melepasnya. Padahal, warga asing tersebut telah meresahkan masyarakat dengan penyebaran agama kepada warga yang sudah menganut agama,"katanya.

Ia menegaskan bahwa secara hukum, pihaknya bisa saja memprosesnya karena saat ini MUI Sumbar telah memiliki barang bukti penyebaran agama tersebut.

"Jangan sampai umat Islam berbuat lebih jauh lagi. Umat Islam sudah cukup sabar. Jangan coba-coba mengusik akidah umat Islam,"tegasnya.


">klik untuk melihat foto
MUI memperlihatkan selebaran
ajakan pindah agama di
Padangpariaman
Selanjutnya, Pasca terungkapnya penyebaran agama tertentu berkedok bantuan kemanusiaan di Nagari Patamuan dan Gunuang Tigo, Padang Alai, Kabupaten Padangpariaman, Selasa (27/10) lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar telah mengambil beberapa langkah. Ini dilakukan agar peristiwa serupa tidak terjadi, terutama di daerah yang menjadi korban gempa, satu bulan lalu.

Berdasarkan rapat koordinasi MUI Sumbar di Kabupaten Padangpariaman, beberapa langkah di ambil setelah mencermati beberapa fakta di lapangan yang meresahkan masyarakat, sebagaimana yang dijelaskan Ketua Komisi Fatwa MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar

Menurutnya, langkah-langkah yang telah di ambil oleh MUI Sumbar diantaranya adalah para ulama sepakat untuk menolak bantuan Israel melalui HMI Pusat beberapa waktu lalu.

Kemudian, puluhan ulama dan dai juga telah diterjunkan ke lapangan, terutama di daerah-daerah yang dinilai rawan terhadap pemurtadan pasca gempa.

"Kita memperkuat penyebaran ulama di daerah-daerah bencana, seperti di Kampung Dalam dan Padang Alai. Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) juga turut membantu kita,"ujarnya.

Sementara itu, pertemuan dengan pemerintah Propinsi Sumbar juga akan segera dilakukan MUI Sumbar. Gusrizal menyatakan kemungkinan pertemuan tersebut akan dilangsungkan Sabtu (31/10).

"Kemungkinan Sabtu ini kita akan mengadakan pertemuan dengan pemprov untuk mengambil langkah-langkah dan tindakan tegas agar kejadian ini jangan sampai terjadi lagi di Sumbar,"katanya.
[padang-today.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar