Jerman cemas banyak pemuda Muslim sadar jihad

Jerman cemas banyak pemuda Muslim sadar jihad -- Sebuah laporan yang dikeuarkan oleh kantor berita Jerman, Deutche Welle (DW), mengklaim pada Senin (2/7/2012), bahwa terdapat peningkatan jumlah pemuda Muslim Jerman yang melakukan perjaalanan ke zona konflik dan menjadi pejuang jihad di sana, seperti dilansir Al Arabiya edisi Rabu (4/7).

Kasus pemuda yang menjadi kombatan memang masih jarang, namun jumlahnya bertambah, lansir laporan tersebut. Berdasarkan keterangan dari departemen keamanan Jerman sejak awal tahun 1990-an, sekitar 235 orang Jerman yang terkait dengan latar belakang Islam 'garis keras' telah berusaha untuk mengikuti pelatihan paramiliter, lansir DW.


http://static.arrahmah.net/images/_t/r_w_285/stories/2012/07/640x392_5017_224474.jpg


DW mengklaim memiliki bukti nyata bahwa sekitar 100 orang itu benar-benar dilatih atau terlibat dalam operasi militer. Lebih dari setengahnya masih di Jerman, dan sekitar 10 orang telah dipenjara.

Intelijen telah menangani masalah ini dengan sangat serius. "Jika mereka kembali (ke Jerman), orang-orang ini bisa terlibat dalam kegiatan yang menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional," juru bicara Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi dikutip oleh DW mengatakan.

Anggota yang disebut Kelompok Sauerland menghadiri kamp pelatihan di Pakistan sebelum mereka ditangkap selama persiapan serangan terhadap fasilitas AS di Jerman.

"Faktor risiko lain adalah bahwa orang-orang ini memiliki reputasi besar dalam sejumlah kegiatan Islam," kata juru bicara itu.

"Hal ini bisa mengarah pada radikalisasi lebih lanjut dari Islamis yang sampai sekarang tidak selalu siap untuk terlibat dalam konflik kekerasan."

DW menggunakan kedua bersaudara Maroko Mounir dan Yassin C sebagai contoh dari pengaruh ide yang menurut klaim otoritas Jerman berisi 'hasutan'. Kedua bersaudara yang berasal dari Bonn ini sering muncul dalam video propaganda berbahasa Jerman dari Waziristan. Dalam video terakhir, Yassin menyerukan pembunuhan wartawan dan aktivis dari partai sayap kanan Pro NRW.

"Al-Qaeda dan para pendukungnya telah menciptakan seluruh genre film propaganda," kata Asiem El Difraoui, penulis dari studi peran propaganda online untuk Yayasan Ekonomi dan Politik dari Institut Urusan Internasional dan Keamanan Jerman. Film-film propaganda ini menggambarkan pandangan romantis hidup di kamp-kamp pelatihan, penderitaan warga sipil Muslim digambarkan secara detail dan mengerikan serta bagaimana kondisi syahid dimuliakan, lanjutnya.

"Peneliti Norwegia telah meneliti profil dari ratusan simpatisan jihad dan menetapkan bahwa setiap satu dari mereka menghabiskan waktu di Internet dan sangat dipengaruhi oleh film-film ini," kata El Difraoui.

Untuk menghentikan apa yang mereka klaim "wisata jihad," Jerman telah memvonis siapapun yang diduga hadir di kamp pelatihan 'teroris' dengan tindak pidana sejak tahun 2009.

"Tapi represi saja tidak akan memecahkan masalah," kata salah seorang penulis anti-Islam, Wolf Schmidt. "Anda harus melangkah lebih depan, dan anda perlu bentuk pencegahan yang cukup pintar."

Schmidt, yang menjadi penulis buku, "Pemuda, Jerman, dan Taliban" mengatakan "banyak dari para pemuda ini dimaksudkan untuk pergi ke Chechnya namun akhirnya di Pakistan."

"Mereka tidak tahu zona perang, tidak banyak mengetahui tentang konflik, dan sering memiliki pengetahuan teramat sedikit dari agama yang sedang mereka bela," kata Schmidt. ( arrahmah.com )

Blog : Rantau Pincono
Post : Jerman cemas banyak pemuda Muslim sadar jihad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar