Tradisi Natal dan Asal Usul Pernak - Perniknya

Tradisi Natal dan Asal Usul Pernak - Perniknya - Natal merupakan salah satu pesta keagamaan dalam tradisi Kristiani yang sangat penting. Meski tergolong sebagai perayaan kelas dua, Natal lebih mendunia ketimbang perayaan Paskah yang menjadi perayaan paling penting dalam hampir semua tradisi gereja.

Dirayakan pada tanggal 25 Desember oleh hampir semua umat Kristiani untuk merayakan kelahiran Yesus, sesungguhnya hingga kini tidak ada yang bisa memastikan kapan Tukang Kayu dari Nazareth, Palestina itu sebenarnya lahir.

http://img.beritasatu.com/images/medium/24122011202429.jpg

Ada pun perayaan Natal jatuh pada tanggal 25 tidak lepas dari pesta agama kuno Eropa, Pagan, yang diadaptasi oleh Gereja Katolik Roma.

Semua bermula dari tradisi orang Eropa di masa lalu yang kerap merayakan pesta pada pertengahan musim dingin, di pekan terakhir Desember. Pada pekan itu memang Matahari bersinar lebih lama dari biasanya dan hari pun menjadi lebih panjang.

Di Skandinavia misalnya, suku-suku setempat merayakan Yule, untuk merayakan kembalinya Matahari. Perayaan itu dimulai dari 21 Desember hingga Januari. Di Jerman, pada pekan terakhir Desember, orang menghormati Dewa Oden.

Di Roma pada akhir Desember orang-orang merayakan Saturnalia untuk menghormati Dewa Saturn, dewa pertanian. Pada tanggal 25 Desember sendiri, mereka merayakan hari lahir Mithra, putra Matahari. Bagi sebagian orang Roma pada masa itu, ulang tahun Mithra adalah hari yang paling suci.

Ketika semua tradisi kuno itu berkembang di saat yang bersamaan Gereja juga mulai berkembang di Eropa, khususnya Roma. Hanya pada masa itu umat Kristiani hanya merayakan Paskah sebagai hari raya keagamaan. Apa lagi, di dalam Alkitab sama sekali tidak disebutkan kapan tepatnya Yesus dilahirkan.

Adalah Paus Julius I, yang duduk di Tahta Kepausan sejak 337 yang pertama kali memutuskan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Paus yang merupakan warga asli Roma itu memutuskan untuk mengadopsi tradisi Pagan itu ke dalam Gereja Katholik.

Dengan merayakan Natal bersamaan dengan festival Pagan itu, para pimpinan gereja di masa itu percaya iman Kristiani akan lebih mudah diterima oleh masyarakat Eropa. Meskipun demikian pada saat itu umat Kristiani awal belum memutuskan bagaimana Natal seharusnya dirayakan.

Memasuki Abad Pertengahan, Natal mulai menemukan bentuknya. Saat itu umat Kristiani mulai merayakan Natal di Gereja. Uniknya pada saat itu Natal menjadi kesempatan untuk memberi kepada mereka yang berkekurangan seperti para pengemis dan pelajar yang tidak mampu.

Saat Natal orang-orang miskin dimahkotai dan mereka akan mendatangi setiap rumah di mana mereka akan diberikan makanan serta minuman terbaik dari rumah itu.

Sejak saat itu Natal kemudian terus berkembang dan menjadi perayaan seperti yang dikenal dewasa ini. Kini lebih banyak lagi tradisi yang berkembang dalam merayakan Natal seperti adanya Kandang Natal, Pohon Natal, Bintang Natal, dan Santa Claus.

Asal-Muasal Pernak-Pernik Natal

Mulai dari yang penampilannya paling heboh, Santa Claus. Ia berasal dari Eropa dan profesinya adalah seorang uskup. Nicholas dari Myra terkenal sebagai orang yang dermawan, yang hidup di abad keempat. Menunggangi kuda putih dan mengenakan jubah merah ia berkelana membagikan hadiah pada malam hari.

Ia meninggal pada 6 Desember tetapi legenda tentang dia tetap hidup. Di berbagai negara dia dikenal dengan nama yang berbeda. Di Belanda, yang akhirnya mempengaruhi Indonesia, dia dikenal dengan Sinterklass yang artinya Santo Nicholas. Di berbagai negara berbahasa Inggris dia dipanggil Santa Claus.

Kedua, Kandang Natal. Tradisi Kandang Natal dimulai pada 1223 oleh Fransiskus dari Asisi. Tujuannya dari tokoh yang terkenal dengan semangat kemiskinannya dalam Gereja Katolik itu adalah untuk menyebarkan semangat kesederhanaan dalam merayakan Natal.

Dalam Alkitab diceritakan bagaiamana Yesus dilahirkan di kandang domba, dibaringkan di atas palung - tempat makanan ternah, dan ditemani oleh para gembala. Semangat keprihatinan itulah yang ingin disebarkan dalam kandang-kandang Natal, bukan kemewahan.

Ketiga, Pohon Natal. Pertama kali Pohon Natal diperkenalkan pada era 1500an. Sebagian orang mengatakan tradisi itu datang dari Jerman, yang lain bilang dari Latvia, sementara ada juga yang mengatakan kebiasaan itu dibawa oleh Santo Bonifasius pada abad ketujuh.

Keempat Bintang Natal atau di beberapa tempat dikenal sebagai Bintang Berekor. Dalam Alkitab diceritakan ketika Yesus lahir sebuah bintang yang bersinar terang muncul di langit Timur. Bintang itu juga yang digunakan sebagai penunjuk jalan oleh Tiga Orang Majus dari Iran untuk mencari Yesus. Nah dari kisah inilah tradisi itu berasal. ( beritasatu.com )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar