Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan

Puluhan Pedagang Muslim Tanah Abang Babak Belur Dihajar Preman Bayaran Si Mata Sipit

Puluhan Pedagang Muslim Tanah Abang Babak Belur Dihajar Preman Bayaran Si Mata Sipit – Kemarin sore (9 Juni 2011),sekitar pukul 15.00 WIB, terjadi penindasan dan penganiayaan di Thamrin City Lantai dasar 1 waduk Melatik, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta-Pusat. Lebih dari 20 pedagang Muslim babak belur, terluka dan jatuh pingsan. Demikian SMS yang diterima redaksi voa-Islam dari Ketua Persatuan Perdagangan Thamrin City, KH. Fikri Bareno, tadi malam.

Dikabarkan, para pedagang tersebut mendapat perlakuan kekerasan oleh sejumlah preman bayaran kiriman pihak PT. Mitra Khatulistiwa (MK) yang sebelumnya telah menyegel kios para pedagang secara paksa. Dari 20 pedagang muslim tersebut, sembilan diantaranya telah dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) dan divisum di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta.

Seperti diberitakan sebelumnya, para pedagang pribumi yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Thamrin City, kerap diintimidasi dan diteror oleh 80 preman. Kali ini, pihak PT. MK yang sebagian besar komisarisnya dari kalangan Chines ini melipatgandakan bayarannya, dengan mengirim sekitar 300 preman, dengan maksud mengusir pedagang yang telah membayar kiosnya secara angsuran. Teror dan tindakan radikalisme preman bayaran ini mendapatkan perlawanan dari para pedagang. Mereka menolak diusir oleh preman berpakaian seragam tersebut,


http://www.voa-islam.com/timthumb.php?src=/photos2/city-3.jpg&h=235&w=355&zc=1


Fikri Bareno selaku penggugat menegaskan, ”Kami adalah pembeli kios yang beritikad baik. Kami telah melakukan pembayaran lebih kurang 50% dari total keseluruhan angsuran hingga lunas,bahkan ada yang sudah lunas angsurannya. Pedagang ini membeli, bukan menyewa kios. Karena itu PT. MK harus memberikan akta Pengikat Perjanjian Jual Beli (PPJB), bukan Hak Pinjam Pakai. Kami menolak segala bentuk premanisme. Kami ingin permasalahannya menjadi jelas dan tuntas.”

Fikri yang juga Sekjen Al Ittihadiyah ini berharap, Pemerintah harus turun tangan menyelesaikan permasalahan ini. Kita ketahui, pemasar kios disini seratus persen dari kalangan Chines. Mereka mengintimidasi pedagang, menindas, mengekskusi, menggembok dan merusak toko pedagang, bahkan mengirim pihak ketiga yang bisa diduga adalah preman bayaran yang didukung oleh securty setempat sebanyak 80 orang.

”Saya sudah empat kali berpapasan dengan mereka. Sebagai pedagang, akan kita gagalkan aksi melawan hukum mereka. Kami minta pihak pemasar PT MK agar mengikuti prosedur hukum, jangan sembarang menyita, dan menghanguskan uang pedagang yang sudah masuk Rp. 140 juta sebagai yang telah membayar dengan cara mengangsur. Kini, kami mulai melawan.”

PT. MK tidak punya hak untuk mengeksekusi. Eksekusi hanya boleh dilakukan oleh pengadilan. Maka, jangan sampai persoalan ini memunculkan benih kekerasan dari para pedagang sehingga menimbulkan kerusuhan SARA. Kini, korban telah berjatuhan. Pedagang pribumi muslim makin dikebiri dan diteror oleh para cukong bermata sipit. Saatnya melawan para penindas (voa-islam.com )



READ MORE - Puluhan Pedagang Muslim Tanah Abang Babak Belur Dihajar Preman Bayaran Si Mata Sipit

Pedagang Muslim Di Tanah Abang Mulai Disingkirkan Oleh "Si Mata Sipit"

Pedagang Muslim Di Tanah Abang Mulai Disingkirkan Oleh "Si Mata Sipit" – Para pembeli kios atau pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Thamrin City (JACC) harus gigit jari. Wajah mereka tampak lesu, dikarenakan kios yang mereka beli dari PT. Mitra Khatulistiwa (MK) dengan sistem pembayaran angsuran, tiba-tiba disegel secara paksa dan sepihak oleh PT. MK, dengan dalih jatuh tempo karena terlambat menyelesaikan cicilan pembelian kios. Kecurangan inilah yang kini digugat para pedagang melalui kuasa hukumnya.

Lebih terpukul lagi, uang pedagang yang selama ini diperoleh dengan jerih payah dinyatakan hangus dan lenyap dalam sekejab oleh Liedianto Darwinto Tjhin selaku Direktur Utama PT. MK. Tak sedikit pedagang yang sebagian besar muslim ini stress berat, bahkan diantara mereka sampai ada yang bunuh diri. Lambat laun, pedagang muslim di Tanah Abang kian tersingkir oleh mereka yang “bermata sipit”.

Ada sekitar 700 unit kios di lantai dasar 1 tersebut. Sebagian besar pedagang, sebetulnya telah beritikad baik untuk mencicil pembayaran sebanyak 48-60 kali angsuran setiap bulannya. Bahkan sebagian pedagang telah melakukan pembayaran angsuran rata-rata 50% dari total angsuran yang dibayar kepada pihak PT. MK. Namun, sampai saat ini, PT. MK belum menyiapkan dan menanda tangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan pihak pedagang di hadapan Notaris.


http://www.voa-islam.com/timthumb.php?src=/photos2/edit-thamrin-city-1.jpg&h=235&w=355&zc=1


Sebuah surat pesanan yang berisikan ancaman ”Pembatalan Sepihak” yang dibuat PT. MK tanpa ditandatangani Direksi PT. MK jelas bertentangan dengan Undang-undang Perlindungan Konsumen dan UU tentang Perseroan Terbatas dan . Direksi PT. MK tidak punya hak eksekusi dengan melakukan pembatalan sepihak, kecuali jika ada keputusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

”Surat pembatalan sepihak tersebut jelas perbuatan melawan hukum yang dapat dikategorikan tindak pidana penipuan dan tindak pidana penggelapan sebagaimana diatur dalam pasal 378 KUH Pidana, 372 KUH Pidana dan 374 KUH Pidana dengan masing-masing ancaman pidana penjara 4-5 tahun,” kata kuasa hukum Persatuan Pedagang Thamrin City (JACC), Eddie Moeras SH, MM kepada sejumlah wartawan ibukota.

Tanda-tangani PPJB

H. Fikri Bareno SE, MA selaku penggugat menegaskan, kami adalah pembeli yang beritikad baik, yang telah melakukan pembayaran lebih kurang 50% dari total keseluruhan angsuran hingga lunas,bahkan ada yang sudah lunas angsurannya, tapi tidak diberi akta PPJB. Untuk kepastian hukum, kami menunda dan menangguhkan seluruh pembayaran sisa angsuran sampai telah ditandatanganinya Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) antara pedagang dengan PT. MK. ”Para pedagang memintas kepastian hukum agar Direksi PT. MK segera merealisasikan penandatangan PPJB dihadapan Notaris,” kata Fikri Bareno yang didampingi kuasa hukumnya.

Dikatakan kuasa hukum, Eddie Moras, jika direksi PT. Mitra Khatulistiwa (MK) melakukan tindakan kekerasan, pemaksaan melakukan penyegelan, pengosongan, bahkan bertindak main hakim sendiri terhadap kios-kios yang telah dibeli oleh para pedagang, maka tindakan itu patut diduga merupakan perbuatan melawan hukum, sebagaimana diatur dalam pasal 170 KUH Pidana dengan ancaman pidana penjara 5 tahun 6 bulan sampai dengan 12 tahun. Untuk itu, kami mengingatkan Direksi PT. MK untuk tidak berbuat semena-mena.

Eddie Moeras menyesalkan pihak PT MK. Betapa tidak, kliennya telah membeli kios-kios dan tanah bersama dengan PT MK di areal holl A, B, C, D, F. Ternyata, sejak beberapa bulan lalu, sampai saat ini telah diisi oleh para pedagang lain dengan cara menyewa, bahkan ada yang sudah memperjualbelikan kepada pihak ketiga lainnya. Bahkan secara terang-terangan PT Jakarta Realty melalui suratnya tanggal 3 Mei 2011 telah bekerjasama dengan HANAMI Property menawarkan kepada para pemilik /penyewa kios di sekitar areal koridor Blok D kepada pihak ketiga lainnya.

Selain mendesak PT. MK untuk menandatangani PPJB, para pedagang juga meminta Direksi PT. Jakarta Realty untuk meninjau ulang pembuatan lapak-lapak atau kios-kios tambahan di areal fasilitas lingkungan (holl) dan area causal leasing & exhibition koridor Blok D di lantai dasar 1, untuk dikembalikan fungsinya seperti semula sebagai fasilitas lingkungan. Dengan demikian, tidak membuat lingkungan suasana perbelanjaan menjadi sumpek dan padat. Akibatnya menimbulkan ketidaknyamanan kostumer dan pemilik toko, saat melakukan aktivitas jual beli di lantai dasar 1 Thamrin City.

Perlu diketahui, PT. Jakarta Raelty adalah pihak yang telah membangun satuan rumah susun bukan hunian (SRS) berupa kios-kios Jakarta City. Sedangkan PT. Mitra Khatulistiwa adalah pihak pembeli SRS di lantai dasar 1 dari pihak PT. Jakarta Realty berdasarkan akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).

Hingga saat ini kuasa hukum Pedagang Thamrin City telah menyampaikan protesnya dengan surat tembusan ke beberapa instansi terkait, diantaranya: Menteri Perumahan Rakyat RI, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kapolri, Kabareskrim, MUI Pusat, Gubernur DKI Jakarta, Kapolda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Wakil Walikota Kota Madya Jakarta Pusat, dan Pengelola Thamrin City. Desastian ( voa-islam.com )



READ MORE - Pedagang Muslim Di Tanah Abang Mulai Disingkirkan Oleh "Si Mata Sipit"

Islam Bukan Teroris - Negara Harus Bertanggung Jawab ... !!!

Islam Bukan Teroris - Negara Harus Bertanggung Jawab ... !!! - Bom buku yang sampai sekarang masih menjadi misteri siapa aktor dan pelakunya dan kasus penculikan seorang muslimah oleh wanita bercadar yang tak jelas motif dan tujuannya kecuali untuk mendiskretkan muslimah yang istiqomah bercadar, sudah ditambah lagi dengan kasus baru, sebuah bom meledak di masjid Mapolres Cirebon. Bom meledak saat hendak dimulai sholat jumat dan kita bisa menebak arahnya, kembali umat Islam jadi sasaran.

Bom yang mengakibatkan satu orang tewas yang diidentifikasi sebagai pelaku dan 25 anggota kepolisian luka-luka termasuk Kapolres Cirebon menyisakan kembali berbagai pertanyaan yang tak terjawab sejak bom buku meledak di kantor JIL, utan kayu. Pertanyaan-pertanyaan yang tak pernah terjawab bahkan tidak ada kabarnya lagi, semua menguap tapi masih menyisakan bekas dihati semua orang, bahwa pelaku semua kekacauan yang terjadi di Indonesia dari kalangan umat Islam.

Seharusnya aparat, pemerintah dan media tidak terburu-buru untuk mengeluarkan analisa atau wacana bahwa pelakunya dari kalangan Islam. Hal ini akan menyesatkan masyarakat Indonesia dan menciptakan rasa curiga dan ketidak percayaan antar masyarakat yang memicu konflik horizontal. Stigma buruk dan pelabelan Islam sebagai dalang teroris sebenarnya sudah tidak layak untuk dijual dan dijadikan dagangan untuk proyek yang lebih besar yaitu mengebiri sikap kritis anak bangsa yang menginginkan perbaikan.


http://www.muslimdaily.net/berita/islam_bukan_teroris.jpg


Tangkap dulu dan dimintai keterangan agar jelas duduk permasalahannya, apa maunya dan kenapa melakukan hal tersebut, ini pelaku belum ditangkap semuanya bersuara seperti paduan suara dan diekploitasi bahwa para pelaku teroris dari umat Islam. padahal terorisme bukan hanya milik satu ideologi atau suatu agama namun semua orang mempunyai bibit untuk melakukan tindakan teror. Hanya faktor kebetulsan bila ternyata pelakunya adalah seorang muslim.

Sebagai contoh tindakan terorisme yang dilakukan oleh warga kristiani terhadap muslim medan dengan membakar lima masjid. Namun karena pelakunya bukan umat Islam maka tidak ada yang menuduh teroris dan ironisnya tak satupun orang maupun media yang menjunjung hak asasi manusia, kebebasan dan persamaan mengutuknya minimal memberi kecaman dan perhatian atas tindakan yang menyakiti hati umat Islam. Mereka diam seribu bahasa seolah-olah tidak pernah ada manusia yang teraniaya harta, psikologi dan agamanya.

Inikah yang disebut keadilan, keadilan yang berstandar ganda. Bila umat Islam yang yang melakukan tindakan anarkis maka serentak seluruh suara-suara pengasong liberalisme menuduh Islam sebagai teroris, namun bila orang-orang non-muslim yang melakukan tindakan teror dan aksi-aksi keji, pembangunan gereja liar maka disebut orang yang sedang meminta hak-haknya yang dirampas negara. Angkah lucunya neger ini yang sangat diskriminatif terhadap mayoritas.

Negara Harus Bertanggung Jawab

Seharusnya bila Indonesia memang sebuah negara yang mempunyai perangkat-perangkat dan pelaksana roda pemerintahan yang menjamin keberlangsungan hidup rakyatnya tidak menjadikan elemen bangsa sebagai musuh atau obyek untuk pengalihan isu. Ini tidak akan mendidik anak-anak bangsa untuk menjadi dewasa dalam mengatasi setiap permasalahan dan persolan yang menimpanya. Malah cenderung menambah masalah baru yang tdak akan ada habisnya.

Lambat-laun negara ini akan karam dan musnah bila hanya mengadu domba rakyat versus rakyat dengan menghadirkan hantu yang bernama terorisme. Tidak akan pernah selesai dan hanya menjadi lingkaran setan yang tak ada habisnya.

Kita seharusnya jujur bahwa sistem sekarang tidak pernah satupun menyelesaikan permasalahan yang menimpa negeri. Dari era demokrasi terpimpin ala Sukarno, demokrasi pancasila ala Suharto dan hari ini demokrasi liberal ala koboy Amerika semuanya telah gagal untuk menjadikan negeri ini menuju seperti apa yang dicita-citakanya. Yang terjadi adalah negara ini terjun bebas ke dalam jurang kehancuran.

Hanya Islam yang akan menjawab semua permasalahan negeri ini dengan tuntas. Disana ada perangkat-perangkat untuk melaksanakan roda pemerintahan diatas sebuah wahyu Illahiyah. Hal sudah dibuktikan dan pernah menjadikan hampir separuh bumi menikmati kesejahteraan. Sebuah sistem yang bebas dari campur tangan manusia yang akalnya terjangkau dan penuh kepentingan-kepentingan pribadi.

Namun ironisnya Islam tidak pernah dilirik atau minimal diuji cobakan dalam penyelengaraan negara bahkan aspirasi umat Islam sering diabaikan dan justru dikambing hitamkan sebagai penyebab terjadinya terorisme yang sampai sekarang pelakunya tidak jelas. Bahkan Ustadz Abu Bakar Baasyir yang lantang menyuarakan penerapan Syariat Islam dituduh juga sebagai teroris. padahal tidak ada bukti yang mengindikasikan beliau sebagai pelaku teroris.

Semoga kedepannya masyarakat lebih cerdas dan negara lebih bijaksana dalam mengurus rakyatnya. Daripada bingung hendak memata-matai rakyat dan membungkam aspirasi mereka dengan akan diterapan UU Intelejen yang baru, lebih baik negara mengoreksi kebijakan-kebijakan mereka yang tidak pernah pro rakyat, seperti pembangunan gedung DPR, kasus Bank Century, dan korupsi akut yang menjangkiti seluruh lini pemerintah.

Namun bila negara tidak mampu mewujudkan keadilan dan kesejahteraan akan mengakibatkan banyak problematika yang tidak ada habisnya seperti yang dirasakan sekarang. Dan percayalah tidak akan pernah ada sistem yang akan membawa sebuah negeri menjadi adil,makmur dan sejahtera kecuali sistem Islam. Wallahu A’lam ( muslimdaily.net )



READ MORE - Islam Bukan Teroris - Negara Harus Bertanggung Jawab ... !!!

Kehancuran Islam Kini Sudah Semakin Nyata ... ???

Kehancuran Islam Kini Sudah Semakin Nyata ... ??? Ironis, Umat Islam yang merindukan kesahihan ala Al Qur'an dan As Sunnah Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wa Salam nampaknya babak belur disudutkan dan terjadi "character assasination" yang sengaja di desain dan dibuatkan stereotype buruk apabila hidup di negeri demokrasi ini, meski mayoritas umatnya beragama Islam.

Anda masih ingat kasus "kolor ijo"? label ini begitu menakutkan para wanita karena isu pemerkosaan tanpa menjarah harta, ijo sendiri dekat dengan konotasi warna Islam. Kasus ini pun hilang terhembus waktu. Namun secara komunikasi, kesan yang muncul adalah jangan pilih Partai Hijau alias partai islam.

Nah kalo dulu masih menggunakan simbol dan tanda-tanda warna, namun saat ini semakin brutal saja stereotype buruk kepada Islam. Lihat saja di Indonesia, bagaimana stigma buruk disematkan oleh media-media liberal kepada umat Islam yang menginginkan kesalihan hidup, keberpihakan mereka kepada jargon "demokratisasi" sesungguhnya telah menohok umat Islam untuk menanggalkan pakaian taqwa.

Mari simak bersama, apa saja konspirasi dan dagelan yang dimainkan di negeri kita.

Januari - Februari, Lintas Agama Bongkar Kebohongan SBY

Lihat saja, sejak Januari hinga April 2011 ini, isu-isu baru mendeskreditkan umat dan citra Islam selalu ada saja yang "dirilis" oleh kaum liberalis yang sejak jaman penjajahan Belanda sudah ditunggangi oleh Fremasonry Yahudi. Alih-alih ingin membongkar kebohongan Pemerintahan Presiden SBY-Budiono, malah Aktivis Lintas Agama yang di "bunuh karakternya", tidak tanggung-tanggung, langsung tertuju kepada Din Syamsudin yang cenderung islam moderat. Bukan aktivis lain yang cenderung nasionalis atau kristen sekalian. Memang betapa lihainya mereka membuat pengalihan isu untuk menggelembungnya penolakan kepada SBY.

Februari - Maret : Kambing Hitam Umat Islam di Cikeusik dan Temanggung

Belum selesai masalah ini, timbul isu baru lainnya yang lagi-lagi memanaskan politik nasional, mulai dari kasus Ahmadiyah di Cikeusik dan penodaan Islam oleh pendeta di Temanggung yang menyudutkan FPI. Belum jua kasus dan terungkapnya aktor intelektual yang menurut penelusuran tim wartawan dan kontributor bermula pada adanya rapat disebuah rumah oknum jenderal ini. Bahkan Amerika Serikat mati-matian intervensi Indonesia agar tidak melarang Ahmadiyah.


Di Haifah Israel, jemaat Ahmadiyah hidup aman. Tidak mungkin Amerika Serikat dan Israel lindungi Ahmadiyah kalau Ahmadiyah itu tidak menyimpang dari ajaran Islam.


Maret : Densus Latihan Anti Terorisme Teriakkan "Jihad"

Ada lagi yang benar-benar melukai umat Islam, semua atribut Islam benar-benar babak belur dipermainkan Densus 88 Jatim, dalam simulasi penanganan bom di kereta komuter Stasiun Wonokromo, Kamis (24/3), menggunakan simbol ISLAM!!! Dalam latihan antiteroris, Densus 88 benar-benar tak beradab dan tidak menghargai perasaan umat Islam sebagai pemilik suara mayoritas di negeri terbesar ke empat didunia, dan negeri muslim terbesar di dunia. Kecaman datang akibat ulah Densus 88 Polda Jatim yang menggelar simulasi penanganan bom di kereta komuter dari Stasiun Wonokromo ke Stasiun Gubeng hari Kamis (24/3) kemarin. Apa pasal? apalagi kalau bukan pengunaan label pada kotak bom bertuliskan "Jihad Fisabilillah Demi Kebenaran" dan juga menggunakan teriakan takbir dari orang yang digambarkan sebagai teroris yang digunakan Densus 88 Anti Teror dalam simulasi penanganan teroris ini dituding telah melecehkan umat Islam.


kotak bom bertuliskan "Jihad Fisabilillah Demi Kebenaran" dan beradegan takbir dari orang yang digambarkan sebagai teroris yang digunakan Densus 88 Anti Teror adalah penghinaan yang sangat jelas


Maret : Cerita Berseri ala Bom Buku dan Situs PSSI di hack The Soldier of Allah.

Belum usai isu Dewan Revolusi yang akhirnya menguap ditelan waktu, timbul lagi isu baru yaitu teror "Bom Buku" yang lagi-lagi mengatasnamakan Jihad Islam. "Si pembuat bom bukan menarget orang-orang yang dikirimi (paket bom buku) itu. Akan tetapi, tujuannya adalah agar pemuda Pancasila, Liberal, Polisi dan tokoh politik misalnya, kemudian marah. Lalu membenci tokoh-tokoh Islam," kata Munarman. Bom buku juga langsung "menunjuk hidung" Ustadz Jihad Abu Bakar Ba'syir dan Abdullah Sunata. Persidangan belum usai, vonis belum dipalu namun media masa menohok kedua tokoh jihad beda generasi ini. Aneh bukan?

Belum kasus ini kelar, timbul situs PSSI di Hack oleh aktivis Jihad Islam? Tak mempan menyerang Tokoh Lintas Agama yang menyudutkan Din Syamsudin, lalu menuduh ormas Islam cenderung anarkis dan menguapnya dalang Ahmadiyah di kasus Cikeusik dan Pendeta Anarkis di Temanggung, kini hacker bernama "The Soldier of Allah" menyerang situs PSSI dengan menuliskan kalimat-kalimat khas aktivis islam. Kalo ini umat Islam yang melakukannya, ada sedikit kejanggalan yaitu dengan penggunaan back-sound rapper yang berceloteh tentang demokrasi dan terorisme.


Lirik Rap dimulai dengan menyebut sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib dan istri Rasulullah Aisyah. si Rapper memulai celotehnya dengan "Sarungkanlah Pedang Ali dan Siti Aisyah ke tempat yang pantas..."


Situs tersebut kini tidak menampilkan halaman seperti biasanya, melainkan gambar yang berisikan pesan khusus. Pada halaman utama situs tersebut hanya menampilkan pesan bertuliskan Khilafah and Syariah The Solution dengan latar belakang bewarna hitam, situs tersebut juga disusupi lirik Rap yang menyerukan sindiran terhadap penguasa yang tidak becus mengatur rakyatnya.

Maret-April : Ribut Internal PKS dan Politikus Video Porno

Yusuf mengingatkan kepada para elit PKS agar tidak sewenang-wenang terhadap dirinya, karena ia mengancam akan membongkar semua tabir kepalsuan dan sejumlah kasus di tubuh PKS. “Saya ini diakui oleh Ustadz Abu Ridho sebagai perutnya PKS yang menyimpan banyak rahasia PKS. Jadi jangan coba-coba macam-macam. Nanti saya muntahkan semua peluru yang saya simpan ini,” ancamnya. Semoga kasus ini mencelikkan semua mata, agar istiqamah menjaga syariat Islam, termasuk syariat poligami. Karena di tangan orang yang tidak bertanggungjawab, syariat poligami tercederai, nampak tercela, kotor dan keji di mata masyarakat awam.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengawini dua perempuan, sedangkan ia tidak bisa berbuat adil kepada keduanya, pada hari akhirat nanti separuh tubuhnya akan lepas dan terputus” (Jâmi’ al-Ushûl, juz XII, 168, hadits nomor 9049). baca juga : Astagfirullah! Poligami 3 Elit PKS Bermasalah, Fasakh dan Langgar Syari'ah?

Umat sudah kesal dengan ribut-ribut internal, eh timbul politkus PKS, Arifinto nonton film porno saat sidang Paripurna MPR/DPR. Label PKS porno akhirnya diributkan seluruh media massa.



Politisi PKS, Arifinto kepergok menonton video porno saat Sidang Paripurna sedang berlangsung. Anggota Komisi V DPR tersebut sedang membuka-buka folder dari tablet. Tak lama kemudian, muncullah video porno tersebut. karena mendapat kiriman email dari seseorang. Tapi dari kacamata fotografer yang menjepret Arifinto, terlihat video tersebut dibuka dari kumpulan dokumen atau folder di dalam tablet. Demikian ungkap M Irfan, fotografer Media Indonesia.

April : Episode Film "?"



Semenjak diluncurkan ke publik, film "?" langsung menyengat umat Islam sebagai kambing hitam, kalangan muda yang masih awam dibidik untuk membenci Islam, mereka disusupi label buruk dalam film "?" ini, kesan sok toleransi ala Hanung, seperti jalan yang menghantarkan umat ini pada sebuah pendangkalan aqidah dan jembatan menuju Neraka. Aroma pluralisme dalam film ”?” terasa begitu menyengat. Stereotype umat Islam yang buruk, dilukiskan Hanung dengan cara pandang yang lebay, tendensius, dan fatal. Setelah Film “Perempuan Berkalung Surban” menuai kontroversi, Sutradara Hanung Bramantyo kembali menggarap film terbarunya yang hanya diberi tanda “?” (tanda tanya). Difilm ke-14 nya tersebut, Hanung menggaet beberapa bintang film muda, seperti Reza Rahardian, Revalina S Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Hengky Sulaeman, David Chalik, dan Glenn Fredly. Film ”?” merupakan hasil produksi kerjasama antara Mahaka Picture dan Dapur Film ini, dimana Erick Thohir yang juga pemilik REPUBLIKA sebagai Produser Eksekutifnya, Titien Wattimena (penulis naskah), Tya Subiakto (penata musik), dan Yadi Sugandi (penata fotografi). Untuk lokasi syuting dipilih di kota Semarang, Jawa Tengah.

Di awal-awal film itu, penonton sudah disengat dengan hal yang sensitif, seperti adegan penusukan terhadap seorang pendeta bernama Albertus. Tidak jelas apa motif penusukan yang dilakukan oleh seseorang yang berpenampilan preman tersebut. Meski tidak menunjuk hidung secara langsung, namun ada kesan Hanung hendak menggiring sterotype buruk, seolah yang suka melakukan tindakan anakis datang dari kelompok agama tertentu.

Adegan selanjutnya, tanpa alasan yang jelas pula, sekelompok pemuda Islam bersarung dan berpeci tiba-tiba mencerca seorang keturunan Cina dengan panggilan ”Cino” (menyebut Cina dengan logat Jawa). Dalam film ini, Hanung banyak menggunakan simbolik-simbolik sensasi murahan yang didramatisir, yang berpangkal dari sebuah kemarahan terpendam. Bila Hanung mempersilahkan penonton memberi judul film “?” ini, maka pantas, jika film ini diberi judul “Sang Murtadin”. Anda Setuju???

April : Episode Hipnotis Untuk Jihad??

Janggalnya kasus Hipnotis ibu Muda pegawai honorer Departemen Perhubungan untuk membantu Islam dengan cara Jihad nampaknya tidak ada relevansinya dan sangat jauh dari pergerakan umat Islam yang memang rindu Jihad dalam aktivitas dakwahnya. Cara-cara ini sangat lebay dan gak nyambung. Kami mengamati dan mengikuti pergerakan jihad islam di Indonesia dan mereka ga butuh hipnotis dan dukungan apalagi menculik Ibu-ibu hinga meninggalkan keluarganya. Bahkan lebih aneh, Selama berada di Masjid At-Ta'awwun, Puncak, Bogor, Lian Febriani (26) selalu menyebut-nyebut nama Aisyah yang tak lain nama istri Rasulullah SAW. Wanita misterius tersebut dikatakan Lian sebagai ibu yang pernah memandikannya. Berdasarkan cerita Lian kepada warga sekitar, sosok Aisyah digambarkan sebagai wanita bercadar yang berbadan pendek. Ibu beranak satu itu juga pernah bercerita suatu hari dimandikan di tempat tertentu.

"Dia sering nanya, Ibu Aisyah katanya mau ke sini. Mana?" ucap Iwan menirukan Lian.

Lian Febriani adalah PNS di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang hilang sejak Kamis (7/4) lalu. Sebelum hilang, Lian dan teman sekantornya sempat makan siang di kantin Kementerian Informasi dan Komunikasi.

Usai makan siang, Lian mengatakan kepada temannya ia akan menemui seseorang di Jl Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun hingga jam pulang kantor Lian tidak pernah kembali ke kantornya. Sejak menghilang, Lian juga tidak pernah menghubungi keluarga maupun rekan sekantornya. Saat ditemukan, ada yang aneh dari kondisi psikologis ibu satu anak tersebut. Dia tak mengenal lagi keluarganya. Termasuk dirinya sendiri. Dia juga mengenakan cadar dan mengaku bernama Maryam.

Bulan MEI ?

Lalu apa yang akan diluncurkan pada bulan Mei? Kita lihat dan mari bongkar setiap konspirasi yang hendak memojokkan islam hingga Pemilu 2014 ini, karena label buruk yang terus menerus ditimbulkan akan berdampak kepada kebencian dan resistensi dari umat Islam sendiri yang akhirnya rakyat yang awam tak ada pilihan lain akan memilih partai terbuka, nasionalis dan terpaksa memilih yang liberal yang sejatinya berafiliasi pada kepentingan asing seperti yahudi dan sekutunya.

Seorang Purnawirawan Jenderal TNI bersuara keras pada kepemimpinan SBY. Selama SBY dan Boediono berkuasa, sistem ekonomi yang dikembangkan Indonesia begitu liberal. Bahkan, lebih liberal dari Amerika Serikat tegas Ketua Badan Pengkajian Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD), Letjen (purn) Kiki Syahnakri.

Menurutnya, dibandingkan Indonesia, kedua negara di Asia timur seperti Cina dan Jepang lebih serius dalam melindungi agenda dan memperjuangkan kepentingan nasionalnya.Meski China & Jepang menerima dan mengikuti praktik liberalisasi, tetapi juga memproteksi dengan menerbitkan berbagai regulasi yang melindungi kepentingan dalam negerinya.

Letjen (purn) Kiki Syahnakri yang mantan wakil Kepala Staf Angkatan Darat menandaskan, pemerintah kini malah membuka pintu selebar-lebarnya kepada pihak asing untuk menguasai sumber-sumber kekayaan alam di negara ini.


UU 25/2007 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang memberikan kesempatan kepada pihak asing untuk menguasa sumber daya alam nasional hingga 150 tahun dan menguasai saham hingga 95 persen.


Sinopsis Islam Indonesia?

Lengkap sudah, islam garis keras, kalangan moderat, remaja dan juga dari kalangan partai yang konon islami seperti PKS pun tak luput dari stigmatisasi terstruktural atas label buruk dan pembunuhan karakter Islam ini.

Islam kini tengah diuji dan kembali asing bagi pemeluknya, dan dihalangi bukan oleh orang bule yahudi Belanda yang pura-pura menjadi islam seperti Snouck Hungronje (atau christian snouck hurgronje), melainkan oleh orang islam Indonesia sendiri, bahasanya sama, warna kulitnya sama, makannya sama, sukunya sama tapi ideologinya berhala dan dedikasi pada agama baru, yaitu agama demokrasi yang berhulu pada kepentingan Yahudi Israel, AS, Sekutunya dan kekuasaan yang tidak pro-rakyat Indonesia.


Bagaimanapun juga negeri islam di seluruh bumi ini adalah yang paling kaya sumber daya alamnya jika dibandingkan dengan negeri kafir apalagi yahudi yang numpang hidup di Palestina itu dan di banyak negara lainnya.


Dan isu-isu ini kerap muncul ketika pasar politik kian memanas seperti halnya seperti ini yang disinyalir menjelang Pemilu 2014. Saatnya Ulama dan Pemimpin yang pro-rakyat, bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa dan amanah yang layak memimpin negeri Islam terbesar di Bumi ini. Jangan mau ditipu oleh pencitraan lagi. Tolak ulama dan penguasa yang sibuk bermain watak dan hanya ngurus citra semata, saatnya kita butuhkan karya nyata dan pemimpin yang berani berpihak kepada rakyat Indonesia.

Ayo bongkar stigma buruk, waspadalah terhadap label dan pencitraan negatif yang mereka sengaja ciptakan kepada Islam!! Anda perlu tau, ada Yahudi dibelakangnya. Mereka mencoba membuat makar kepada Allah dan Umat Islam, maka Allah akan membalasnya, seperti firman Allah "


٥٤. ÙˆَÙ…َÙƒَرُواْ ÙˆَÙ…َÙƒَرَ اللّÙ‡ُ ÙˆَاللّÙ‡ُ Ø®َÙŠْرُ الْÙ…َاكِرِينَ


“Artinya : Mereka (orang-orang kafir itu) membuat makar, dan Allah membalas makar mereka. Dan Allah sebaik-baik pembuat makar.” [Ali Imran : 54]


١٥. Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ ÙŠَÙƒِيدُونَ ÙƒَÙŠْداً. ١٦. ÙˆَØ£َÙƒِيدُ ÙƒَÙŠْداً


“Artinya : Sesungguhnya mereka (orang-orang kafir itu) merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Dan Aku pun merencanakan tipu daya pula, dengan sebenar-benarnya.” [Ath-Thariq : 15-16] (voa-islam.com)




READ MORE - Kehancuran Islam Kini Sudah Semakin Nyata ... ???

Beberapa Kesyirikan Intelektual Muslim

Beberapa Kesyirikan Intelektual Muslim - Term syirik sudah tidak asing lagi di telinga umat Islam. Hal itu tidak lain dikarenakan satu kata ini merupakan bentuk dosa terbesar yang tidak terampuni (terkecuali pelakunya benar-benar menyelami taubat nashuha sebelum wafat).

Ketika seseorang mendengar istilah syirik, maka terpatri di hatinya bahwa istilah ini berarti anggapan akan adanya yang lain yang sama pentingnya atau bahkan lebih penting. Dalam hal ini adalah Tuhan di-dua-kan atau bahkan sampai di-nomor sekian-kan. Dengan bahasa lain, di satu sisi menyembah kepada Tuhan, namun di sisi lain juga menyembah kepada selain-Nya.

Syirik yang secara terminologi berarti ‘mencampurkan’ ternyata di zaman postmo ini tidak hanya dalam segi spiritual, namun juga intelektual. Jika syirik spiritual mengindikasikan pelakunya melakukan perselingkuhan kepada Sang Pencipta terhadap ciptaan-Nya atau bertuhan lain di samping Tuhan yang sebenarnya, maka dalam syirik intelektual ini, maknanya tidak jauh berbeda yaitu menjadikan akal sejajar dengan wahyu, konteks sejajar dengan teks atau bahkan keduanya yang disebutkan pertama (akal dan konteks) lebih dikedepankan dari pada yang disebutkan terakhir (wahyu dan teks).


http://hidayatullah.com/berita/gal395179489.jpg


Dalam artian, sumber kebenaran yang menjadi tolak ukur pemikiran (intelektual) manusia bukan mengedepankan agama, namun justru melempar agama ke belakang dan menjadikannya pengekor yang selalu mengikuti kepentingan atas nama kemanusiaan. Ini kemudian berimbas pada pengakuan bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak. Dan berakhir pada pengakuan terhadap yang plural dalam beragama atau sering dikenal dengan pluralisme agama. Atas nama kemanusiaan akhirnya agama dimanusiakan.

Syirik intelektual ini telah mewabah seperti halnya jamur di musim hujan, sampai kemudian berhasil menempati ruang di hati sebagian cendikiawan muslim.

Jika dilihat dari hukumnya, syirik intelektual ini dapat digolongkan sebagai syirik besar (akbar), karena dampak yang ditimbulkannya tidak jauh berbeda dengan syirik spiritual. Bahkan diperparah lagi, syirik semacam ini menimbulkan virus yang lebih ganas karena penyebarannya sudah meluas melalui media massa dan terstruktur. Tidak hanya itu, perguruan tinggi Islam yang seharusnya menjadi ujung tombak perjuangan aqidah juga tidak luput dari syirik intelektual ini. Justru dari sanalah akar syirik intelektual dikembangkan serta disebarkan.

Dan Inilah tantangan umat Islam di zaman postmodern, yaitu zaman di mana titik tolak segala sesuatu berangkat dari peniadaan (penafian) yang absolute dan penolakan metafisika, sedangkan Islam sendiri berangkat dari yang absolute (wahyu) dan melalui jalan metafisika yang jelas. Walaupun keduanya terlihat kontradiktif (antara postmo dan Islam), bukan berarti Islam tidak sesuai dengan zaman, namun justru Islam datang untuk mengatasi zaman yang diporak-porandakan oleh paham menyimpang terutama kesyirikan dan Islam mengajak untuk kembali kepada agama tauhid.

Dengan dalih pembaharuan, kemanusiaan dan penuntasan permasalahan kehidupan, teks agama yang sudah jelas keabsahannya kemudian hanya dijadikan sebagai dogma yang harus ditafsirkan ulang sesuai kemauan dan kondisi zaman. Akhirnya tidak ada hukum yang bersifat tetap (tsawabit). Mereka memang mengimani al-Qur’an dan As-Sunnah, bahkan mereka menggembor-gemborkan untuk kembali kepada keduanya, namun harus dibarengi dengan penafsiran baru dan disesuaikan dengan konteks yang ada.

Banyak kasus-kasus yang bisa dimasukkan dalam kategori “syirik intelektual”. Seperti dalam jurnal Justicia fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, th. IX, 2003 tertulis bahwa “setelah Muhammad wafat, generasi pasca Muhammad terlihat tidak kreatif. Jangankan meniru kritisisme dan kreativitas Muhammad dalam memperjuangkan perubahan realitas zamannya, generasi pasca-Muhammad tampak kerdil dan hanya mem-bebek pada apa saja yang asalkan itu dikonstruk Muhammad.”

Kemudian satu tahun berikutnya, muncul lagi pemikiran bahwa “lesbian adalah fenomena rahmat Tuhan” (Jurnal Justisia Edisi 25 Tahun XI 2004, hlm. 55).

Begitu juga yang terjadi di IAIN Gunung Djati Bandung (sekarang UIN), pada hari Jum’at tanggal 27 Agustus 2004 bertempat di auditorium dalam acara Ospek muncul beberapa pernyataan dengan lantang “selamat bergabung di area bebas Tuhan” dan “anjinghu akbar”. Sedangkan Di UIN Jakarta fakultas Ushuluddin program studi Tafsir Hadits juga sudah memberlakukan mata kuliah Kajian Orientalisme terhadap al-Qur’an dan Hadits yang bertujuan “agar mahasiswa dapat menjelaskan dan menerapkan kajian orientalis terhadap al-Qur’an dan Hadits.”

Sedangkan di IAIN Surabaya pada tanggal 5 Mei 2006, Sulhawi Ruba, 51 tahun, dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam, di hadapan 20 mahasiswa Fakultas Dakwah menerangkan posisi al-Quran sebagai hasil budaya manusia. "Sebagai budaya, posisi Al-Quran tidak berbeda dengan rumput." Akhirnya dia menulis lafadz Allah dalam sebuah kertas kemudian menginjaknya di depan para mahasiswa.

Dr. Luthfi Assyaukanie pernah menulis bahwa “konsep agama seperti kitab suci, nabi, malaikat dan lain-lain tidak terlalu penting lagi karena yang lebih penting adalah bagaimana seseorang bisa menikmati spiritualitas dan mentransendenkan dirinya dalam lompatan iman yang tanpa batas.” (Kompas, 3/9/2005).

Kemudian di pihak lain muncul juga Prof. Dr. Musdah Mulia dengan pernyataan yang cukup mencengangkan bahwa “tidak ada larangan secara eksplisit baik untuk homo maupun lesbian dalamm al-Qur’an.” (Jurnal Perempuan No. 58, hlm.124).


“Tidak ada perbedaan antara lesbian & bukan lesbian di hadapan Tuhan. Tuhan melihat manusia semata-mata berdasarkan takwa, bukan suku, agama dan orientasi seksualnya. (hlm.127).


Kemudian Prof. Dr. Amina Wadud pada tahun 2005 menjadi khotib sekaligus Imam sholat jum’at di salah satu gereja di Amerika dengan laki-laki bercampur perempuan sebagai makmumnya. Dan masih banyak lagi pemikiran semacam itu yang mencoba mendekontruksi syariah dengan melakukan penafsiran baru yang lebih mementingkan kontekstual serta akal manusia.

Jadi jelas, “syirik intelektual” ini menjadikan manusia yang merupakan makhluk sosial sebagai pusat segalanya (antroposentris) dan memarginalkan campur tangan Tuhan yang seharusnya menjadi pusat yang sebenarnya (teosentris). Jika ditelisik jauh ke belakang, syirik intelektual ini sebenarnya bukan tergolong barang baru, karena akarnya sudah ada semenjak tradisi filsafat Yunani. Yaitu dengan pernyataan Protagoras bahwa manusia adalah ukuran segalanya (man is the measure of everything).

Untuk itu perlu segera dilakukan pemurnian, sebagaimana syirik yang berasal dari kata syaraka, berarti lawan katanya khalasha yang artinya memurnikan. Maka syirik intelektual ini harus dimurnikan dengan mereposisi al-Qur’an dan As-Sunnah yang mengajarkan tauhid sebagai sumber hukum yang utama melampaui hukum-hukum yang ada buatan manusia atau dalam bahasa yang lain teks dan naql (wahyu) harus selalu lebih didahulukan dan dikedepankan daripada konteks dan ‘aql. Wallahu ‘alam bish-shawwab. ( hidayatullah.com )




READ MORE - Beberapa Kesyirikan Intelektual Muslim

Nasip Para Pezina Dalam Syariat Islam dan Kriten

Nasip Para Pezina Dalam Syariat Islam dan Kriten - Untuk misi penginjilan, Pendeta Muhammad Bambang SE STh menempuh cara yang tidak fair, menghujat syariat Islam. Dalam buku penginjilan “Mengapa Saya Menjadi Orang Kristen (Islam Menjadi Kristen)” yang diterbitkan Yayasan Penginjilan Martua Agape Nias, pendeta yang mengaku bekas ustadz kelahiran Bojonegoro tahun 1964 ini menyebut syariat Islam sebagai intoleransi, keras, kejam, tidak adil dan tak mengenal kasih. Beberapa syariat yang jadi sasaran, di antaranya adalah hukum rajam dan waris:

“Hukum/Syariat Islam (Pidana + Perdata) tidak berlandaskan KASIH, melainkan berdasarkan intoleransi, keras/kejam dan tidak adil, yang sebagai buktinya kami sitir antara lain: Dera dengan 100x pukulan rotan atau pentungan bagi mereka yang ketangkap basah berzina (Qs. An-Nur 2). (hlm 38).

Dengan menyimak hujatan tersebut, patutlah diragukan pengakuan Pendeta Muhammad Bambang sebagai seorang mantan ustadz. Tudingannya sangat semberono, jauh dari pengertian dan hikmah syariat yang mahaluas.

Memang sanksi (‘uqubah) dalam syariat Islam sudah jadi langganan para misionaris untuk melakukan pendangkalan akidah. Mereka melebih-lebihkan mirisnya sanksi dalam pidana Islam, seraya menutupi prinsip dan hikmah yang ada.

Pada dasarnya, semua jenis sanksi hukum itu dijatuhkan di Akhirat, tapi sebagian disegerakan di dunia untuk menjaga ketertiban dan ketenteraman hidup bermasyarakat. Karena Allah SWT menurunkan agama untuk menjaga lima hal pokok (ad-dharuratul-khams), yaitu menjaga kebebasan beragama (hifzhud-din), menjaga kesucian hidup (hifzhun-nafs), menjaga kepemilikan harta benda (hifzhul-maal), menjaga keturunan (hifzhun-nasal), dan menjaga kebebasan berpikir (hifzhul ‘aql).

Lima hal tersebut adalah kebutuhan yang dharuri dan sangat menentukan eksistensi hidup dan kehidupan manusia. Untuk itulah Allah menetapkan sanksi hukum di dunia. Di mata hukum Islam, semua orang dipandang sama tanpa ada diskriminasi hukum berdasarkan status sosial, ekonomi dan politik, atau alasan lainnya.

Sangat tidak benar tuduhan pendeta bahwa Islam menghukum pezina dengan pukulan pentungan 100 kali. Penggambaran yang miris ini sengaja dilakukan pendeta untuk melakukan mendoktrin jemaatnya, bahwa Islam itu kejam dan sadis. Padahal ketentuan Syariat Islam dalam tindak pidana perzinaan tidaklah sesemberono dan sekejam itu. Al-Qur'an yang dituding sadis itu adalah sbb:

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (Qs An-Nur 2).

Hukuman terhadap pelaku perzinaan memang sangat keras, karena zina tak hanya dosa besar, tapi juga perbuatan keji (fahisyah) dan seburuk-buruk kelakuan (saa’a sabiilan). (Qs Al-Isra 32).

Betapa banyaknya penyakit menular akibat zina yang belum ditemukan penyembuhannya seperti HIV AIDS. Betapa banyak rumah tangga hancur berantakan gara-gara kasus zina dan perselingkuhan? Betapa banyak generasi yang rusak masa depannya karena perzinaan orang tuanya?

Bila pelakunya seorang gadis atau bujangan yang belum pernah menikah, maka hukumannya adalah dera seratus kali, sesuai dengan ayat tersebut.

Tapi bila pelakunya adalah pria atau wanita yang pernah menikah (muhshan/muhshanat), walaupun ia berstatus duda atau janda, maka berdasarkan hadits-hadits yang shahih, hukumannya naik menjadi rajam.

Apabila tindak perzinaan itu terbukti sah dan meyakinkan secara hukum, maka sanksi harus dilakukan tanpa belas kasihan: “…Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat…” (Qs An-Nur 2).

Dalam pelaksanaannya, agar sanksi perzinaan ini menimbulkan efek jera dan dampak sosiologis kepada masyarakat agar mereka membenci, menjauhi dan takut melakukan perzinaan, maka eksekusinya harus dilakukan di hadapan khalayak kaum mukminin:

“…Dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (Qs An-Nur 2).

Karena sanksi perzinaan itu sangat berat baik fisik maupun mental, maka persyaratan pelaksanaan hukumannya juga sangat berat dan ketat, yaitu benar-benar terbukti dengan dua pembuktian: 1) Pengakuan langsung dari pelakunya, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. 2) Kesaksian dari empat orang saksi mata yang Muslim, berakal, baligh dan adil.

Karena sanksi perzinaan itu sangat berat, maka aturan bagi orang yang menuduh perzinaan pun ketat. Bagi orang yang menuduh perzinaan tapi tidak terbukti di pengadilan, maka dia dihukumi sebagai fasik yang dijatuhi sanksi dera 80 kali (Qs An-Nur 4). Subhanallah!! Bagi orang berakal, betapa adil dan indah syariat Islam.

Kekejaman dan Kasih yang keliru dalam Syariat Bibel

“...Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat...”

Penggalan ayat Al-Qur'an surat An-Nur ayat 2 tersebut diperalat Pendeta Muhammad Bambang untuk menuding Islam sebagai agama yang tak mengenal belas kasihan:

“Tegasnya Hukum dan Syariat Islam itu bertentangan secara diametral dan antagonis dengan Hukum Kasih yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 22:39 yang berbunyi: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (hlm 39).

Padahal dalam ayat tersebut Allah melarang agar jangan meninggalkan perintah-Nya hanya demi rasa kasihan terhadap pelaku perzinaan. Tak boleh ada dispensasi hukuman atas alasan kasihan, simpati atau perasaan lainnya. Perasaan hati tak boleh mengalahkan hukum Allah.

Aneh memang, hanya dengan adanya ayat “janganlah belas kasihan kepada keduanya (kedua pezina, pen.),” Pendeta Bambang menuding Islam bukan agama kasih. Padahal dalam Bibel, Tuhan memerintahkan balas dendam dengan perintah membunuh dan menumpas secara sadis terhadap semua manusia dan binatang ternak tanpa belas kasihan sedikitpun:

“Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan mem¬balas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai”(1 Samuel 15:2-3, selengkapnya baca sampai ayat 9).

Jika Pendeta Bambang ingin menerapkan Hukum Kasih sesuai dengan ayat-ayat Bibel, maka dia akan mengalami kemusykilan. Karena dalam Bibel Yesus menerapkan hukum kasih dengan membebaskan wanita Yahudi yang tertangkap basah berzina, dari jeratan hukuman apapun termasuk rajam (Yohanes 8:1-11).

Penghakiman Yesus dalam ayat ini bertolak belakang dengan berbagai sabdanya dalam Injil, bahwa mata yang berbuat maksiat harus dicungkil dan dibuang.

“Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua” (Matius 18:9, Matius 5:29).

Selain itu, dengan membebaskan perempuan yang tertangkap basah mela¬kukan zina (skandal seks) dari jeratan hukum, berarti Yesus telah melanggar Hukum Taurat tentang hukum rajam (dilempari batu) sampai mati (Ulangan 22:22-24). Bukankah salah satu misi Yesus bukanlah untuk meniadakan hukum Taurat, melainkan untuk menggenapinya (Matius 5:17)?

Lebih jauh lagi, Pendeta Muhammad Bambang akan menemui banyak kesulitan jika ingin menerapkan Hukum Kasih dalam hal pelacuran. Karena di samping menetapkan hukum yang keras dalam pidana perzinaan, Perjanjian Lama banyak memberikan angin segar bagi perzinaan. Misalnya, Tuhan menyuruh Nabi Hosea untuk bercinta dan menikahi pelacur Gomer.

“Ketika Tuhan pertama kali berbicara kepada bangsa Israel dengan perantaraanku, Tuhan berkata, “Hosea, kawinilah seorang yang suka melacur, dan anak-anakmu juga akan menjadi seperti dia. Umat-Ku sama seperti istrimu itu; mereka tidak setia kepada-Ku, dan meninggalkan Aku” (Hosea 1:2-3, BIS).

Apakah atas dasar ayat ini, Pendeta Bambang ingin mengasihi pezina sehingga memprotes keras ayat Al-Qur'an yang menetapkan sanksi bagi pelaku perzinaan? Akankah Pendeta Bambang bersukacita jika di dunia ini tidak ada hukum yang menjerat para pezina dengan hukuman keras, sehingga perselingkuhan makin merajalela? Itukah makna kasih seorang pendeta bagi para pezina? ( ahmad-hizbullah.com )



READ MORE - Nasip Para Pezina Dalam Syariat Islam dan Kriten

Kisah Dari Tanah Suci : Pertolongan Langsung Datang Setelah Membaca Ayat Kursi

Kisah Dari Tanah Suci : Pertolongan Langsung Datang Setelah Membaca Ayat Kursi - Madinah kota suci. Setiap orang yang memasuki kota ini diyakini akan mendapatkan balasan atau teguran secara langsung atas amal ataupun dosa yang dilakukan. Hal-hal yang aneh, ajaib, dan tidak masuk akal kerap dialami jamaah calon haji (calhaj) saat berada di kota mulia ini.


http://www.tribunnews.com/foto/bank/images/jamaah-haji-hendra.jpg
Jamaah haji Indonesia


Malam Senin (18/10/2010), misalnya, seorang ibu masih menggigil kedinginan, ketika tiba di kantor Daerah Kerja Madinah. Calhaj asal Jawa Tengah itu, tidak tahu jalan pulang ke pemondokannya. Ia tersesat setelah melakukan salat Isya di Masjid Nabawi.

Petugas haji berkali-kali membujuk sang ibu agar mau makan biar bisa minum obat. Tapi si ibu menggeleng saja. Ia memilih tiduran di sofa, menelungkupkan badannya yang demam.

"Tadi saya sudah minum obat. Saya maunya disuntik saja agar cepat sembuh," kata ibu berusia 53 tahun itu.

Sang ibu pergi ke tanah suci sendirian. Suaminya telah meninggal dunia. Ini merupakan hari keempat ibu asal Boyolali itu berada di Madinah. Ia mengaku mulai sedikit hafal jalan dari hotel tempatnya menginap menuju Masjid Nabawi.

Malam itu ia pergi ke masjid untuk salat Maghrib dan Isya bersama teman-teman serombongan. Namun setelah salat ia terpisah dari sang kawan.

"Saya sudah berjalan jauh sekali. Ke sana ke mari. Mungkin ada kalau satu jam. Saya melewati jurang-jurang banyak sekali. Tebing-tebing curam, saya takut sekali," cerita sang ibu kepada MCH dalam mobil saat diantar pulang menuju pemondokannya.

Calhaj asal Boyolali itu lantas terus-terusan berdoa. Ia membaca ayat kursi memohon pada Allah agar diberikan keselamatan. Dan doa itu dikabulkan oleh Allah. Tidak lama kemudian muncul orang yang menolong ibu paruh baya tersebut.

"Setelah saya membaca ayat kursi tiba-tiba ada laki-laki yang menolong saya.Saya diantar ke kantor tadi (Daker). Dia baik sekali bahkan tidak mau saya bayar," kata si ibu.

Setelah sampai ke pemondokannya si ibu pun menyatakan akan terus berdoa dan meminta ampunan pada Allah atas dosa tertentu yang mungkin pernah dilakukan. "Katanya kalau di Mekkah atau Madinah itu seperti ujian bagi kita, kita diuji dengan mendapat teguran langsung atas salah kita," kata si ibu.

Kisah aneh lainnya dialami seorang jamaah asal Jakarta. Pria itu masih gagah,umurnya baru 53 tahun. Awalnya ia sangat yakin tidak akan tersesat untuk pulang ke pemondokannya. Namun usai salat asar, ia hanya muter-muter tidak menemukan pemondokan yang dicarinya. Ia bahkan terpisah dari sang istri.

"Tadi ke sini sama istri saya. Saya yakin nggak tersesat soalnya pemondokannya sangat dekat. Tapi setelah saya jalan kok tidak ketemu juga, Istri saya juga nggak tahu sekarang ada di mana. Saya mungkin ditegur karena terlalu percaya diri," kisah calhaj asal Jakarta tersebut.

Sang bapak pun akhirnya ditolong petugas haji dan diantarkan ke pemondokan. ( tribunnews.com )



READ MORE - Kisah Dari Tanah Suci : Pertolongan Langsung Datang Setelah Membaca Ayat Kursi

Mengenal Manfaat Wudhu Bagi Kesehatan

Mengenal Manfaat Wudhu Bagi Kesehatan -- Ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang memandangnya biasa-biasa saja. Padahal, bila wudhu dikerjakan tidak sempurna, shalatnya pun tidak akan diterima (HR Bukhari No 135 dan Muslim No 224-225).


http://static.republika.co.id/images/berwudhu_sebelum_menjalankan_shalat_100906201743.jpg


Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.


Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu-seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki --memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.


Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.


Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan kulit. Karena itu, orang yang memiliki aktivitas padat (terutama di luar ruangan) disarankan untuk sesering mungkin membasuh atau mencuci anggota badannya yang terbuka, seperti kepala, muka, telinga, hidung, tangan, dan kaki.


Sebab, penyakit kulit umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan, seperti di sela-sela jari tangan, kaki, leher, belakang telinga, dan lainnya. Karena itu, Mochtar Salem memberi saran agar anggota tubuh yang terbuka senantiasa dibasuh atau dibersihkan dengan menggunakan air.


Rasul SAW menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu. "Umatku nanti kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu."


Muhammad Kamil Abd Al-Shomad, yang mengutip sumber dari Al-I'jaz Al-Ilmiy fi Al-Islam wa Al-Sunnah AlNabawiyah, menjelaskan bahwa manfaat semua hal yang diperintahkan dalam wudhu sangatlah besar bagi tubuh manusia. Mulai dari membasuh tangan dan menyela-nyela jari, berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam lubang hidung, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh telinga, hingga membasuh kaki hingga mata kaki.


Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) dalam bukunya Lentera Hidup menuliskan keutamaan wudhu. "Sekurang-kurangnya lima kali dalam sehari-semalam setiap Muslim diperintahkan untuk berwudhu dan mengerjakan shalat. Meskipun wudhu belum lepas (batal), disunahkan pula memperbaruinya. Oleh ahli tasawuf, diterangkan pula hikmah wudhu itu. Mencuci muka artinya mencuci mata, hidung, mulut, dan lidah kalau-kalau tadinya berbuat dosa ketika melihat, berkata, dan makan.


Mencuci tangan dengan air dalam hati dirasa seakanakan membasuh tangan yang telanjur berbuat salah. Membasuh kaki dan lain-lain demikian pula. Mereka memperbuat hikmat-hikmat itu meskipun dalam hadis dan dalil tidak ditemukan.


Tujuannya adalah supaya manusia jangan membersihkan lahirnya saja, sementara batinnya masih tetap kotor. Hati yang masih tamak, loba, dan rakus, kendati sudah berwudhu, maka wudhunya lima kali seharisemalam itu berarti tidak berbekas dan tidak diterima oleh Allah SWT, dan shalatnya pun tidak akan mampu menjauhkan dirinya dari perbuatan fakhsya' (keji) dan mungkar (dibenci)."


Buya Hamka menambahkan, wudhu itu dapat menyehatkan badan. "Bukanlah kita hidup ini untuk mencari pujian dan bukan pula supaya kita paling atas di dalam segala hal. Meskipun itu tidak kita cari, kalau kita senantiasa menjaga kebersihan, kita akan dihormati orang juga."


Mencegah penyakit Bila kita mencermati dan mempelajari sejarah hidup Rasulullah SAW, seperti yang diungkapkan Muhammad Husein Haykal dalam bukunya Hayatu Muhammad, sepanjang hidupnya Rasulullah SAW tak pernah menderita penyakit, kecuali saat sakaratul maut hingga wafatnya. Hal ini menunjukkan bahwa wudhu dengan cara yang benar niscaya dapat mencegah berbagai macam penyakit.


Menurut sejumlah penelitian, berwudhu itu dapat menghilangkan berbagai macam penyakit. Misalnya, penyakit kanker, flu, pilek, asam urat, rematik, sakit kepala, telinga, pegal, linu, mata, sakit gigi, dan sebagainya.


Dalam penelitian yang dilakukan Muhammad Salim tentang manfaat wudhu untuk kesehatan, terungkap bahwa berwudhu dengan cara yang baik dan benar akan mencegah seseorang dari segala penyakit. Dalam penelitiannya itu, Muhammad Salim juga menganalisis masalah kesehatan hidung dari orang-orang yang tidak berwudhu dan yang berwudhu secara teratur selama lima kali dalam sehari untuk mendirikan shalat.


Salim mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan selama berbulan-bulan. Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap.


Adapun orang-orang yang teratur dalam berwudhu, ungkap Salim, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu. "Sesungguhnya, cara berwudhu yang baik adalah dimulai dengan membasuh tangan, berkumur-kumur, lalu mengambil air dan menghirupnya ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya. Langkah ini hendaknya dilakukan sebanyak tiga kali secara bergantian," kata Salim.


Dari penelitiannya ini pula, Muhammad Salim berhasil meraih gelar master dari Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariyah, Kairo, Mesir. Jauh sebelum adanya penelitian ini, Rasul SAW pernah bersabda, "Sempurnakan wudhu, lakukan istinsyaq (memasukkan air ke hidung), kecuali jika kamu berpuasa." ( republika.co.id )



READ MORE - Mengenal Manfaat Wudhu Bagi Kesehatan

Sejuta Manfaat Dari Wudhu

Sejuta Manfaat Dari Wudhu - Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap wudlu. Ia mengemukakan bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka yaitu sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menghubungkan hikmah wudlu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. Ia bahkan merekomendasikan agar wudlu bukan hanya milik dan kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan.


http://static.republika.co.id/images/wudhu_100513164935.jpg



Dengan senantiasa membasuh air segar pada pusat-pusat syaraf tersebut, maka berarti orang akan memelihara kesehatan dan keselarasan pusat sarafnya. Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.


Ulama Fikih juga menjelaskan hikmah wudlu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudlu, seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.


Ulama tasawuf menjelaskan hikmah wudlu dengan menjelaskan bahwa daerah-daerah yang dibasuh air wudlu memang daerah yang paling sering berdosa. Kita tidak tahu apa yang pernah diraba, dipegang, dan dilakukan tangan kita. Banyak pancaindera tersimpul di bagian muka.


Berapa orang yang jadi korban setiap hari dari mulut kita, berapa kali berbohong, memaki, dan membicarakan aib orang lain. Apa saja yang dimakan dan diminum. Apa saja yang baru diintip mata ini, apa yang didengar oleh kuping ini, dan apa saja yang baru dicium hidung ini? Ke mana saja kaki ini gentayangan setiap hari? Tegasnya, anggota badan yang dibasuh dalam wudlu ialah daerah yang paling riskan untuk melakukan dosa.


Organ tubuh yang menjadi anggota wudlu disebutkan dalam QS al-Maidah [5]:6, adalah wajah, tangan sampai siku, dan kaki sampai mata kaki. Dalam hadis riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa, air wudlu mampu mengalirkan dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mata, penciuman, pendengaran, tangan, dan kakinya, sehingga yang bersangkutan bersih dari dosa.


Kalangan ulama melarang mengeringkan air wudlu dengan kain karena dalam redaksi hadis itu dikatakan bahwa proses pembersihan itu sampai tetesan terakhir dari air wudlu itu (ma’a akhir qathr al-ma’).


Wudlu dalam Islam masuk di dalam Bab al-Thaharah (penyucian rohani), seperti halnya tayammum, syarth, dan mandi junub. Tidak disebutkan Bab al-Nadhafah (pembersihan secara fisik). Rasulullah SAW selalu berusaha mempertahankan keabsahan wudlunya.


Yang paling penting dari wudlu ialah kekuatan simboliknya, yakni memberikan rasa percaya diri sebagai orang yang ‘bersih’ dan sewaktu-waktu dapat menjalankan ketaatannya kepada Tuhan, seperti mendirikan shalat, menyentuh atau membaca mushaf Alquran. Wudlu sendiri akan memproteksi diri untuk menghindari apa yang secara spiritual merusak citra wudlu. Dosa dan kemaksiatan berkontradiksi dengan wudlu. ( republika.co.id )



READ MORE - Sejuta Manfaat Dari Wudhu

Mengungkap Keajaiban di Balik Wudhu

Mengungkap Keajaiban di Balik Wudhu -- Wudhu adalah salah satu syariat Islam. Allah SWT memerin tahkan umat Islam untuk membersihkan diri atau berwudhu, sebelum mendirikan shalat lima waktu. (QS Al-Ma'idah [5]: 6). Sebab, wudhu merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah shalat oleh Allah. "Allah tidak akan menerima shalat seseorang di antara kamu, hingga dia berwudhu ." (HR Bukhari No 135, dan Muslim No 224-225).


http://static.republika.co.id/images/wudhu_ilustrasi_100905112717.jpg


Secara umum, tujuan berwudhu adalah untuk membersihkan diri dari hadats dan najis yang menempel di badan. Seperti kencing, kotoran manusia, air liur anjing, babi, wadzi, madzi, dan lainnya. Di balik tujuan tersebut, terkandung makna yang sangat dalam. Wudhu bukan hanya sekadar untuk kebersihan, tapi juga menyehatkan, baik fisik maupun psikis (kejiwaan), baik kesehatan jasmani maupun rohani.


Dunia ilmu kedokteran telah membuktikan khasiat wudhu. Di balik ibadah yang sederhana, murah, dan mudah, bahkan terkadang dianggap sepele, ternyata terkandung hikmah yang sangat luar biasa. Wudhu menyimpan berbagai kemukjizatan yang mengagumkan. Bahkan, berapa banyak orang yang masuk Islam, karena Islam mengajarkan kebersihan dari ibadah yang bernama wudhu.


Tak salah bila Allah mewajibkan syariat wudhu ini sejak 14 abad silam kepada umat Islam. Di dalamnya terkandung hikmah dan manfaat yang sangat besar. Bahkan, bila seseorang melaksanakan dan mengerjakan wudhu dengan baik dan benar, niscaya tubuhnya akan senantiasa sehat dan terhindar dari berbagai serangan penyakit. Baik penyakit kulit, asma, kanker, pilek, sinusitis, migren, kudis, kurap, dan lain sebagainya.


Dunia ilmu kesehatan mengenal berbagai macam metode dan pencegahan penyakit. Bahkan, ribuan tahun silam, ilmu kesehatan Tiongkok mengenal istilah akupunktur, yaitu suatu metode kesehatan dengan cara tusuk jarum. Ada ribuan titik yang harus ditusuk dengan jari, jika ingin mendapatkan kesehatan yang prima. Dan tidak mudah mempelajari titik-titik itu, karena jumlahnya mencapai 4.000-5.000 titik.


Setelah akupunktur, muncul kemudian pengobatan refleksiologi, yaitu menekan titiktitik syaraf tubuh yang terletak pada kaki dan tangan. Jumlah titik refleksi di kaki dan tangan ini mencapai ratusan lebih.


Pada 1997, metode refleksi dan akunpunktur dianggap sebuah metode yang sangat rumit, karena banyaknya titik yang harus dipahami dan dihapalkan. Maka, seorang dokter yang bernama Gary Craig, asal Inggris, melakukan modifikasi teknik akupunktur yang jumlahnya mencapai ribuan itu menjadi 18 titik. Ia menyebut teori modifikasi akupunktur ala Gary Craig ini dengan nama Emotional Freedom Technique (EFT). Teknik yang digunakan untuk pengobatan adalah dengan cara mengetok (tapping).


Kemudian pada tahun 2000-an, EFT ini dikembangkan lagi oleh Ahmad Faiz Zainuddin, alumnus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dengan nama Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Teknik yang digunakan juga dengan cara mengetok (tapping). Dan jumlah titik yang diketok itu hanya ada 14. Dinamakan SEFT karena ia menggabungkan unsur doa dan kalimat thayyibah dalam tekniknya ini.


Perintah membersihkan diri atau berwudhu, sebenarnya juga diajarkan dalam agama lainnya. Kaum Yahudi juga melaksanakan wudhu (atau yang serupa dengan wudhu) dan membersihkan diri sebelum beribadah kepada Allah. Demikian pula dalam ajaran Kristen dan Katolik. Hal ini tertulis dengan jelas dalam kitab Keluaran, Kejadian, Ulangan, dan lainnya. Bahkan, dalam ajaran kaum Sabian (Shabiin), yaitu pengikut Nabi Yahya AS, mereka juga melaksanakan wudhu sebelum shalat. Shalat kaum Sabian ini adalah menghadap ke kutub utara.


Karena itu, wudhu yang seringkali dianggap sepele, sebenarnya merupakan syariat yang harus dan wajib dikerjakan. Sayangnya, banyak orang yang tidak mengerjakannya secara baik dan benar. Padahal, dalam sejumlah hadis, Rasul SAW memerintahkan umat Islam agar menyempurnakan wudhunya. "Sempurnakanlah wudhumu, karena sesungguhnya Aku (Rasul--Red) akan mengenali kalian di hari kiamat nanti dari bekas wudhunya." ( republika.co.id )



READ MORE - Mengungkap Keajaiban di Balik Wudhu

Menurut Injil Sendiri, Puasa Adalah Identitas Ketakwaan

Menurut Injil Sendiri, Puasa Adalah Identitas Ketakwaan -- Puasa Ramadhan adalah ibadah yang sangat penting dan istimewa, bahkan menjadi salah satu rukun Islam. Maka tak heran jika kalangan Kristen pun menjadikan puasa Ramadhan sebagai objek untuk melemahkan aqidah. Yayasan misionaris di Jakarta yang memakai nama Islam “Jalan Al-Rahmat,” menerbitkan buku saku (booklet) berjudul Apa yang Harus Kita Lakukan Supaya Pasti Selamat tulisan Iskandar Jadeed. Buku ini juga diterbitkan dalam bahasa Sunda berjudul Naon Anu Kudu Dipilampah Ku Sim Kuring Sangkan Salamet oleh yayasan Bewara Kabagjaan Bandung.


Setelah menguraikan panjang-lebar tentang makna keselamatan dan pengampunan, Iskandar menyindir puasa sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, tapi sama sekali tidak mendatangkan pengampunan (maghfirah) Ilahi bahkan tidak berarti sama sekali bagi Allah. Iskandar menulis:


“Berpuasa adalah suatu bentuk merendahkan diri yang disertai penyesalan yang mendalam di dalam roh dan jiwa. Meskipun demikian tak mencukupi untuk meniadakan pemberontakan yang pernah dilancarkan terhadap Allah berkenaan dengan dosa-dosa yang pernah dibuatnya. Sebab itu berpuasa tidak melimpahkan suatu pengampunan ke atas orang yang berdosa itu.


Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa dengan tujuan meraih rahmat Allah, pada hakikatnya tidak melakukan sesuatupun pekerjaan bagi Allah atau sesama manusia. Bahkan tidak patut menerima imbalan bagi puasanya.” (hlm. 35).


...Iskandar Jadeed menyebut puasa sama sekali tidak mendatangkan pengampunan Ilahi bahkan tidak berarti sama sekali bagi Allah. Menurutnya, satu-satunya cara untuk meraih keselamatan adalah percaya kepada Yesus Kristus sebagai tuhan dan juruselamat...


Setelah menihilkan puasa, amal shalih, doa dan sembahyang (shalat) sebagai upaya yang tidak akan mencapai kepada keselamatan di akhirat, Iskandar menutup uraiannya bahwa satu-satunya cara untuk meraih keselamatan adalah percaya kepada Yesus Kristus sebagai tuhan dan juruselamat. Kesimpulan ini didasarkan pada ayat Injil:


“Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Markus 16:16).


Dilihat dari sisi manapun, uraian Iskandar Jadeed ini salah total dan bertentangan dengan kitab suci. Dari sisi Alkitab (Bibel), Injil Markus 16:16 tidak boleh diyakini apalagi diamalkan, karena status ayat ini adalah ayat palsu, berdasarkan pendapat para ilmuwan Kristen sendiri. Robert W Funk, Roy W Hoover dan The Jesus Seminar, sama sekali tidak memuat Markus 16:9-20 dalam The Five Gospels dan tidak komentar apapun.


Sementara itu New York International Bible Society memuat utuh Markus 16:9-20 dalam The Holy Bible New International Version (halaman 780). Tetapi, di bawah ayat 8 diberi garis tegas yang memisahkan ayat 8 dengan ayat 9-20. Di bawah garis tersebut ditulis peringatan yang berbunyi: “The two most reliable early manuscripts do not have Mark 16:9-20.” (Dua manuskrip yang paling tua (codex Sinaiticus dan codex Vaticanus) tidak memiliki Markus 16:9-20).


Di Indonesia, pengakuan kepalsuan Injil Markus 16:9-20 masih bisa dijumpai dalam Alkitab terbitan Katolik tahun 1977/1978 dengan komentar sebagai berikut: “Bagian akhir Markus, ay. 9-20, berceritera mengenai penam­pakan-penampakan Yesus. Ini memang termasuk ke dalam Kitab Suci, tetapi agaknya tidak termasuk Injil Markus yang asli” (Lembaga Biblika Indonesia, Kitab Suci Perjanjian Baru, hlm. 133).


...Dalam kacamata Al-Qur’an, puasa adalah amal ibadah yang diridhai Allah SWT dengan ampunan dan pahala yang besar...


Dalam kacamata Al-Qur’an, puasa adalah amal ibadah yang diridhai Allah SWT dengan ampunan dan pahala yang besar:


“.... Laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (Qs Al-Ahzab 35).


“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang terdahulu” (HR Bukhari dan Muslim).


Allah mengistimewakan puasa dengan menyiapkan pintu sorga khusus untuk ahli puasa: “Sesungguhnya di surga itu ada satu pintu yang dinamakan Ar-Royyan. Ahli puasa akan memasukinya melalui pintu itu pada hari kiamat, tidak seorang pun selain mereka memasuki melalui pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya" (HR Al-Bukhari dan Muslim).


Puasa adalah perisai dari api neraka, sesuai degan sabda Rasulullah SAW:


“Puasa adalah perisai. Seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka” (HR Ahmad).


“Tidaklah seorang hamba yang Puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia dari neraka sejauh tujuh puluh musim” (HR Bukhari dan Muslim).


Shaum (puasa) adalah ibadah sepanjang masa


Menurut Iskandar Jadeed, orang yang berpuasa untuk meraih rahmat Allah, pada hakeketnya tidak melakukan sesuatupun pekerjaan bagi Allah atau sesama manusia. Benarkah tuduhan ini, bahwa puasa adalah amalan yang sia-sia (tak berarti) bagi Allah maupun manusia?


Pernyataan ini bertolak belakang dengan prinsip agama para Nabi Allah, baik menurut Al-Qur'an maupun Alkitab (Bibel).


Menurut Al-Qur'an, puasa adalah amal ibadah tertua yang sudah disyariatkan umat terdahulu, jauh sebelum diwajibkan kepada umat Muhammad SAW, seperti disebutkan Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Qs. Al-Baqarah 183).


Firman Allah “kama kutiba ‘alal-ladzina min qablikum” ini menunjukkan bahwa ibadah puasa telah dilakukan oleh orang-orang beriman sebelum Nabi Muhammad SAW. Ketika menjelaskan ayat ini, Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan bahwa sejak Nabi Nuh hingga Nabi Isa puasa wajib dilakukan tiga hari setiap bulannya.


Jauh sebelumnya, Nabi Adam telah diperintahkan untuk berpuasa tidak memakan buah khuldi (Qs. Al-Baqarah 35). Maryam bunda Nabi Isa pun berpuasa hingga tidak bicara kepada siapapun (Qs. Maryam 26). Nabi Musa bersama kaumnya berpuasa empat puluh hari. Nabi Isa pun berpuasa. Nabi Daud berpuasa selang-seling (sehari berpuasa dan sehari berikutnya berbuka). Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi Rasul telah mengamalkan puasa tiga hari setiap bulan dan turut mengamalkan puasa Asyura yang jatuh pada hari ke 10 bulan Muharram bersama masyarakat Quraisy yang lain.


...Menurut Injil, puasa adalah identitas ketakwaan, kesalehan dan kepatuhan kepada Tuhan. Hana, seorang nabi perempuan tidak pernah meninggalkan ibadah puasa dalam rangka mendekatkan diri (taqarrub) kepada Tuhan (Lukas 2:36-37)...


Pernyataan Iskandar Jadeed itu juga bertentangan dengan prinsip puasa dalam Injil. Menurut Injil, puasa adalah identitas ketakwaan, kesalehan dan kepatuhan kepada Tuhan. Hana, seorang nabi perempuan tidak pernah meninggalkan ibadah puasa dalam rangka mendekatkan diri (taqarrub) kepada Tuhan (Lukas 2:36-37). Yesus menginstruksikan para muridnya untuk berdoa dan berpuasa untuk mengusir setan yang merasuki manusia (Matius 17:21). Orang Farisi pada masa Yesus melakukan Senin-Kamis setiap pekan (Lukas 18:12). Yesus juga menekankan puasa yang harus dikerjakan dengan ikhlas karena Allah semata, tanpa riya’ sedikit pun (Matius 6:16-18).


Pernyataan Iskandar Jadeed juga bertolak belakang dengan kitab Taurat yang secara jelas mencatat puasa wajib yang diamalkan oleh Nabi Musa dengan syariat yang berat, yaitu berhenti total dari segala aktivitas. Bila dilanggar, sangsinya adalah dilenyapkan dan dibinasakan oleh Tuhan. Ketetapan ini berlaku sepanjang masa, selama-lamanya!


“Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu…Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya” (Imamat 16: 29-31; bdk. Bilangan 29: 7).


"Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan. Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan Tuhan, Allahmu. Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya. Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya" (Imamat 23: 27-30).


Nabi-nabi yang lain pun berpuasa dengan syariat sesuai dengan situasi yang berlangsung. Puasa pada masa Samuel untuk bertaubat kepada Tuhan (I Samuel 7:6) dan berkabung (I Samuel 31:13; II Samuel 1:12). Nabi Daud berpuasa sampai badannya kurus kehabisan lemak (Mazmur 109:24); Nehemia berpuasa ketika berkabung (Nehemia 1:4), Daniel juga berpuasa (Daniel 9:3), Yoel berpuasa bersama penduduk negerinya (Yoel 1:14), Yunus berpuasa (Yunus 3:5), Zakharia diperintah Tuhan untuk berpuasa (Zakharia 7:5), warga Yerusalem berpuasa pada bulan kesembilan (Yeremia 36:9), dll.


...Semua nabi Allah berpuasa dengan syariat sesuai dengan situasi yang berlangsung. Puasa bukan amalan yang sia-sia di hadapan Tuhan. Bahkan puasa adalah ibadah yang istimewa karena telah diwajibkan Tuhan kepada semua nabi-Nya...


Nabi Musa dan Yesus sama-sama berpuasa jasmani dan rohani selama 40 hari 40 malam nonstop. Musa berpuasa tidak makan dan tidak minum selama 40 hari 40 malam pada saat menerima Sepuluh Firman (The Ten Commandments): “Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman” (Keluaran 34:28).


Sementara Yesus berpuasa 40 hari 40 malam hingga kelaparan pada saat dicobai iblis di padang gurun” “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus” (Matius 4:2).


Beberapa kalangan Kristen saat ini masih mempertahankan puasa dengan ritual yang berbeda-beda. Kristen Ortodoks Syria (KOS) berpuasa “shaumil kabir” selama 40 hari berturut-turut pada tiap tahun sekitar bulan April, tanpa makan sahur. Puasa KOS lainnya adalah puasa Rabu dan Jum’at dalam rangka mengenang kesengsaraan Kristus.


Puasa menurut Katolik, sebagai contoh peraturan yang dibuat oleh keuskupan Surabaya tahun 2004 yang ditandatangani oleh Romo Julius Haryanto CM. Berdasarkan Kitab Hukum Kanonik (Kanon No. 1249-1253) dan Statuta Keuskupan Regio Jawa No. 111, maka ditetapkan: Semua orang Katolik yang berusia 18 tahun sampai awal tahun ke-60 wajib berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Dalam arti yuridis, puasa orang Katolik ini berarti makan kenyang hanya sekali sehari.


...Jika puasa adalah amal yang sia-sia seperti tuduhan misionaris Iskandar Jadeed, untuk apa Musa dan Yesus berlapar-lapar dalam puasa empat puluh hari empat puluh malam?...


Dengan demikian, jelaslah bahwa shaum (puasa) bukan amalan yang sia-sia di hadapan Tuhan. Bahkan puasa adalah ibadah yang istimewa karena telah diwajibkan Tuhan kepada semua nabi-Nya. Jika puasa adalah amal yang sia-sia seperti tuduhan misionaris Iskandar Jadeed, untuk apa Musa dan Yesus berlapar-lapar dalam puasa empat puluh hari empat puluh malam? ( voa-islam.com )





READ MORE - Menurut Injil Sendiri, Puasa Adalah Identitas Ketakwaan